Doa Sabar Menghadapi Pendapat Ngeyel Korona Hanya Sebuah Konspirasi

Sobih AW Adnan - Doa Sehari-hari 28/05/2020
Photo by  United Nations COVID-19 Response from Unsplash
Photo by United Nations COVID-19 Response from Unsplash

Oase.id- Perbedaan pendapat merupakan sunatullah. Akan tetapi, jika fakta dan data telah menunjukkan mana yang benar dan mana yang keliru, maka jalan kebaikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dituju. 

Sayangnya, dalam sebuah perdebatan, tidak semua orang mencari kebenaran. Sering kali, seseorang mengungkapkan pendapatnya berlandaskan ego sehingga tidak mudah dipatahkan dengan fakta, data, maupun rujukan kebenaran lainnya. 

Ambil misal, temanmu kekeh berpendapat bahwa pandemi korona (Covid-19) hanya sebuah konspirasi, sedangkan protokol kesehatan, physical distancing, pengenaan masker, PSBB, dan anjuran lainnya dianggap tak penting.

Bukan cuma menjengkelkan, pendapat seperti ini juga dikhawatirkan akan membahayakan orang banyak. 

Baca: Waspada Penipuan Online Selama Pandemi, Baca Doa Ini saat Berjual Beli 

 

Jika sudah seperti itu, kamu yang sedang berusaha meluruskan pendapatnya terkadang dihantui rasa jengkel. Alhasil, apa yang seharusnya disampaikan lebih jelas pun menemui hambatan dan halangan.

Nah, berikut adalah doa sabar yang bisa kamu baca ketika berhadapan dengan orang yang ngeyel dalam rangka mengajak menuju ke arah kebaikan;


يَرْحَمُ اللهُ مُوْسَى قَدْ أُوْذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ


Yarhamullahu Musa qad udziya bi aktsara min haadza, fa shabara. 

"Semoga Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya kepada Nabi Musa yang telah disakiti lebih banyak dari sekadar ini, lalu ia bersabar."

Baca: Tetap Harus ke Pasar di saat Pandemi? Baca Doa Ini agar Tetap Terlindungi

 

Doa ini sebagaimana dibaca Nabi Muhammad Saw kala menghadapi seorang sahabatnya yang bersikeras membenarkan pendapat perihal harta rampasan perang.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.


(SBH)