Agar Semakin Berkah dan Cerdas, Ucap Doa Ini Sebelum Belajar

N Zaid - Doa Sehari-hari 25/12/2025
Ilustrasi doa belajar. Foto: Pixabay
Ilustrasi doa belajar. Foto: Pixabay

Oase.id - Islam menempatkan ilmu pengetahuan pada posisi yang sangat mulia. Bahkan, salah satu doa yang diabadikan dalam Al-Qur’an adalah permohonan agar Allah subhanahu wa ta'ala menambahkan ilmu kepada hamba-Nya. 

Doa tersebut berbunyi:

رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Rabbi zidnii ‘ilmaa
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
(QS. Thaha: 114)

Doa singkat ini mengandung makna yang sangat dalam. Ia menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, seorang Muslim dituntut untuk senantiasa mempersiapkan diri dengan bekal ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Tanpa ilmu yang memadai, seseorang akan tertinggal dan sulit bertahan di tengah kompetisi kehidupan.

Ilmu menjadikan manusia mulia. Kemuliaan itu semakin sempurna ketika ilmu yang dimiliki diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, kebodohan adalah kehinaan, terlebih bagi mereka yang enggan belajar dan memperbaiki diri. 

Orang berilmu bekerja dengan akalnya, merancang, memikirkan, dan melahirkan gagasan yang bermanfaat bagi banyak orang. Adapun mereka yang tidak berilmu sering kali hanya mengandalkan tenaga dan bekerja sebatas untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.

Ulama besar Imam Syafi’i pernah menegaskan pentingnya ilmu dalam setiap tujuan hidup. Beliau berkata, “Barangsiapa menginginkan dunia, hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, hendaklah dengan ilmu.” Ungkapan ini menunjukkan bahwa ilmu adalah kunci keberhasilan, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.

Hal senada juga disampaikan oleh Abu Darda r.a. Ia berkata, “Engkau tidak akan menjadi orang yang bertakwa hingga engkau berilmu. Dan engkau tidak akan menjadi orang yang berilmu dengan baik hingga engkau mau mengamalkan ilmumu.” Ilmu dan amal adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu tanpa amal tidak akan melahirkan ketakwaan, sementara amal tanpa ilmu berpotensi menjerumuskan.

Menariknya, doa memohon tambahan ilmu ini juga kerap dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Padahal, beliau adalah manusia paling berilmu, paling bijaksana, dan paling sempurna akhlaknya. Wahyu turun kepada beliau, dan beliau senantiasa bertafakur serta merenungi tanda-tanda kebesaran Allah. Namun demikian, Rasulullah Saw. tidak pernah merasa cukup dengan ilmunya. Beliau terus memohon agar Allah Swt. menambahkan ilmu kepadanya.

Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. saja, dengan segala keutamaan dan keistimewaan yang dimilikinya, masih terus berdoa agar diberi tambahan ilmu, maka sungguh tidak pantas bagi kita merasa puas dengan ilmu yang sangat terbatas. Ilmu kita tidak seberapa dibandingkan luasnya samudera ilmu Nabi, apalagi dibandingkan dengan ilmu Allah subhanahu wa ta'ala. yang tidak bertepi.

Karena itu, doa “Rabbi zidnii ‘ilmaa” adalah doa yang sangat layak untuk senantiasa kita panjatkan. Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan bentuk pengakuan atas keterbatasan diri sekaligus harapan agar Allah subhanahu wa ta'ala berkenan melimpahkan cahaya ilmu-Nya kepada kita. Dengan ilmu itulah, seorang Muslim dapat menjemput rezeki, meningkatkan kualitas hidup, dan berjalan menuju ridha-Nya.
 


(ACF)