Mau Doa Dikabulkan? Amalkan 10 Adab Dalam Berdoa Ini!

N Zaid - Doa Sehari-hari 14/09/2025
Adab Berdoa. Foto: Pixabay
Adab Berdoa. Foto: Pixabay

Oase.id - Doa merupakan salah satu sarana terpenting bagi seorang muslim dalam menjalin hubungan langsung dengan Allah Swt. Melalui doa, hamba dapat memohon pertolongan, ampunan, serta menyampaikan segala harapan dan cita-cita. Namun, agar doa lebih mudah dikabulkan, Islam mengajarkan adab-adab khusus yang patut diperhatikan. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin menjelaskan setidaknya ada sepuluh adab berdoa yang perlu diamalkan. Berikut penjelasannya.

1. Memilih Waktu yang Mustajab

Doa yang dipanjatkan pada waktu mulia memiliki keutamaan lebih besar. Beberapa waktu yang disebut mustajab antara lain: hari Arafah, bulan Ramadan, hari Jumat, serta waktu sahur. Rasulullah subhanahu wa ta'ala. bersabda bahwa Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan menyeru hamba-Nya agar berdoa, meminta, dan memohon ampun. (HR. Bukhari Muslim).

2. Memanfaatkan Kondisi Istimewa

Selain waktu, terdapat kondisi-kondisi khusus yang diyakini memperbesar peluang terkabulnya doa, misalnya saat hujan turun, ketika berpuasa, setelah shalat wajib, dan di sela azan serta iqamat. Rasulullah saw. menegaskan bahwa doa di antara azan dan iqamat tidak akan ditolak. (HR. at-Tirmidzi).

3. Menghadap Kiblat saat Berdoa

Berdoa dengan posisi menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, serta menundukkan pandangan adalah adab yang diajarkan Rasulullah subhanahu wa ta'ala . Bahkan beliau mengakhiri doa dengan mengusap wajah menggunakan kedua tangannya. (HR. Muslim).

4. Berdoa dengan Suara Lembut

Allah Swt memerintahkan agar berdoa dengan penuh ketundukan dan suara lirih, bukan dengan nada keras. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 55, bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam doa.

5. Menghindari Sajak yang Dipaksakan

Doa hendaknya tulus dan sederhana, tidak dibuat-buat dalam bentuk sajak yang berlebihan. Rasulullah saw. memperingatkan akan munculnya kaum yang melampaui batas dalam doa dengan gaya yang dipaksakan. (HR. Abu Dawud).

6. Menghadirkan Hati yang Khusyuk

Doa bukan sekadar ucapan, tetapi wujud penghambaan yang penuh kerendahan hati. Rasulullah saw. bersabda bahwa Allah menguji hamba yang dicintai-Nya agar terdengar doa yang penuh ketundukan darinya. (HR. Ad-Dailami).

7. Meyakini Allah Akan Mengabulkan

Seorang muslim harus menanamkan keyakinan bahwa doa pasti didengar oleh Allah, meski jawabannya mungkin tidak selalu sesuai dengan keinginan hamba. Rasulullah saw. bersabda, “Berdoalah dengan penuh keyakinan, sebab Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. at-Tirmidzi).

8. Menunjukkan Kesungguhan

Doa sebaiknya dilakukan dengan serius, tidak terburu-buru, serta diulang minimal tiga kali. Rasulullah saw. bersabda bahwa doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa menuntut jawaban. (HR. Bukhari Muslim).

9. Memulai dengan Hamdalah dan Shalawat

Sebelum masuk pada inti permohonan, doa sebaiknya diawali dengan memuji Allah dan membaca shalawat. Rasulullah saw. membuka doa dengan bacaan tasbih: Subhana rabbiyal ‘aliyyil a‘lal Wahhab (HR. Ahmad).

10. Tobat dan Ikhlas

Adab terakhir menurut Imam Al-Ghazali adalah tobat yang tulus, mengembalikan hak orang lain yang terzalimi, serta menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah. Dikisahkan pada masa Nabi Musa, doa memohon hujan tidak dikabulkan karena di antara Bani Israil terdapat orang-orang yang masih bergelimang dosa.

Sepuluh adab di atas menjadi panduan penting agar doa tidak sekadar ucapan, melainkan benar-benar ibadah yang penuh makna. Dengan menjaga adab saat berdoa, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadah sekaligus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga setiap doa yang kita panjatkan diiringi dengan keikhlasan, keyakinan, serta kerendahan hati, sehingga menjadi jalan turunnya rahmat dan terkabulnya harapan. Wallahu a’lam.(kemenag)


(ACF)