Doa Tanpa Shalawat Akan Terhalang? Penjelasan Ulama dan Dalil Islami

N Zaid - Doa Sehari-hari 30/09/2025
Tanpa shalawat, doa akan terhalang? Ilustrasi: Pixabay
Tanpa shalawat, doa akan terhalang? Ilustrasi: Pixabay

Oase.id - Berdoa adalah salah satu ritual ibadah utama dalam syariat Islam, karena dengan memohon kepada Allah, seorang hamba mengamalkan salah satu komponen ketauhidan, yakni mengakui bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa.  Agar doa dikabulkan, sejumlah adab pun diajarkan. Salah satu yang sering diulang-ulang sebagai pengingat adalah menyertakan shalawat kepada Nabi ﷺ dalam doa.

Lalu timbul pertanyaan. Bagaimana jika berdoa tanpa disertai shalawat.   Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan dalam sebuah majelis pun mendapat pertanyaan serupa. “Adakah hadits yang menyatakan bahwa ‘Setiap doa terhalang kecuali kalian berdoa untuk Nabi ﷺ’?”

Syaikh Sa’ad menjawab bahwa ia tidak menemukan sanad hadis tersebut secara pasti, tetapi nash yang terpelihara adalah larangan memulai doa tanpa terlebih dahulu memuji Allah dan membacakan shalawat kepada Nabi ﷺ. Beliau menjelaskan:

“Nabi ﷺ bersabda: ‘Bersegeralah. Jika salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memuji Allah, menyanjung-Nya, dan membacakan shalawat kepada Rasulullah.’ … Oleh karena itu, di antara adab berdoa adalah mendahului doa dengan memuji Allah, kemudian membacakan shalawat kepada Rasulullah.”

Dengan demikian, Syaikh Sa’ad menegaskan bahwa meskipun teks “doa terhalang tanpa shalawat” mungkin tidak kuat secara sanad, sunnah memulai doa dengan pujian dan shalawat tetap terjaga dan merupakan adab penting dalam doa.

Dasar Ajaran: Pujian dan Shalawat Sebelum Doa

1. Adab Dalam Doa — Pujian Allah dan Shalawat

Kitab Adab-adab dalam Berdoa menyebutkan bahwa seorang berdoa harus diawali dengan memuji Allah dan diakhiri dengan membaca shalawat kepada Nabi ﷺ. (Sumber: almanhaj.or.id) Salafi Media
Hal ini sejalan dengan penjelasan Syaikh Sa’ad bahwa memuji Allah terlebih dahulu dan menyalawat kepada Nabi ﷺ adalah bagian adab doa yang utama sebelum menyampaikan permohonan.

2. Keutamaan Shalawat sebagai Penghubung Doa

Banyak ulama dan penulis kontemporer menyebut bahwa pembacaan shalawat memiliki peran khusus dalam “menyingkirkan hijab” antara hamba yang berdoa dengan Allah. Sebagaimana dalam artikel “Keutamaan Shalawat Saat Berdoa”, dikatakan bahwa Ibnul Qayyim menyamakan kedudukan membaca shalawat dengan membaca Al-Fatihah dalam shalat. Islampos

Di sisi lain, beberapa literatur menyebutkan bahwa hadis dengan lafaz “كل دعاء محجوب حتى يصلى على النبي” (setiap doa terhalang hingga dibacakan shalawat kepada Nabi ﷺ) terdapat dalam riwayat dari Ibnu ‘Umar, namun dianggap memiliki sanad dha’if (lemah). alpontren.com
Artinya, secara teks kuat hadis itu belum bisa dijadikan dasar mutlak, tetapi makna dan nilai adab shalawat dalam doa tetap diterima secara mayoritas ulama.

3. Al-Fatihah sebagai Teladan Doa dengan Pujian

Surat Al-Fatihah dalam shalat diawali dengan pujian: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang… Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.” Doa inti di dalamnya diawali dengan pujian kepada Allah. Hal ini menunjukkan bentuk ideal cara memulai doa: terlebih dahulu memuliakan Rabb, kemudian memohon.

Jadi Haruskah Shalawat Sebelum Doa?

Tidak ada konsensus kuat bahwa “doa akan ditolak tanpa shalawat” dalam pengertian mutlak berdasarkan sanad hadis shahih; riwayat yang menyatakan demikian umumnya dianggap lemah atau dha’if.

Namun, adab memuji Allah terlebih dahulu dan membaca shalawat kepada Nabi ﷺ sebelum berdoa adalah sunnah yang kuat dan diajarkan oleh para ulama sebagai cara agar doa lebih mulus diterima.

Pembacaan shalawat bukan sekadar frase wajib, melainkan bagian dari struktur doa yang mengedepankan penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya, sekaligus memperkuat kedekatan rohani.

Semoga Allah membimbing kita untuk berdoa dengan adab yang benar, memuji-Nya, bershalawat kepada Nabi ﷺ, dan memohon dengan hati tulus agar doa-doa kita diterima.

 

 

 


(ACF)