Menjelajahi Adiyaman, Warisan Commagene, Gunung Nemrut, hingga Tradisi Kuliner

N Zaid - Turki 25/08/2025
Seorang pengunjung memotret kota kuno Perre, bekas tempat persinggahan Romawi, Adıyaman, tenggara Turki, 15 Agustus 2025. (Foto AA)
Seorang pengunjung memotret kota kuno Perre, bekas tempat persinggahan Romawi, Adıyaman, tenggara Turki, 15 Agustus 2025. (Foto AA)

Oase.id - Terletak di tenggara Turki, Provinsi Adıyaman menyimpan jejak sejarah panjang dan warisan budaya yang memikat. Dari peninggalan Kerajaan Commagene kuno hingga tradisi kuliner yang masih hidup hingga kini, kawasan ini menawarkan perpaduan unik antara arkeologi, keindahan alam, dan kehidupan sosial masyarakat. Tak heran, Adıyaman kian dilirik sebagai destinasi wisata budaya dan sejarah dunia.

Di jantung provinsi ini berdiri Gunung Nemrut, situs Warisan Dunia UNESCO yang tersohor berkat patung-patung batu kolosal serta panorama matahari terbit dan terbenam yang magis. Namun, Nemrut hanyalah satu bagian dari kekayaan Adıyaman. Sejumlah situs arkeologi, jembatan bersejarah, serta tradisi sosial yang terjaga menjadikan kawasan ini sebuah “museum terbuka” yang penuh cerita.

Karakuş Tumulus

Salah satu peninggalan penting adalah Karakuş Tumulus, situs pemakaman kerajaan yang dibangun untuk Ratu Isias, ibu dari Mithridates II, putra Raja Antiokhus I. Gundukan pemakaman ini dikelilingi tiang bergaya Dorik setinggi sembilan meter. Salah satu tiang yang menampilkan ukiran burung elang masih berdiri kokoh, sehingga masyarakat menyebut situs ini sebagai “Karakuş” atau “burung hitam.”

Jembatan Cendere

Tak jauh dari sana, Jembatan Cendere membentang gagah di atas Sungai Kahta. Dibangun pada masa Kaisar Romawi Septimius Severus (193–211 M), jembatan sepanjang 120 meter ini disusun dari 92 blok batu besar. Awalnya terdapat empat pilar Korintus yang didedikasikan untuk Severus, istrinya Julia Domna, serta dua putranya, Caracalla dan Geta. Namun, pilar untuk Geta dihancurkan setelah Caracalla membunuh saudaranya dalam perebutan kekuasaan.

Situs Arkeologi Arsameia

Situs penting lainnya adalah Arsameia, ibu kota musim panas Kerajaan Commagene. Tempat ini berfungsi sebagai pusat pemujaan dan upacara, dengan peninggalan berupa relief Mithras, prasasti yang menggambarkan Antiokhus berjabat tangan dengan Heracles, hingga lorong bawah tanah sedalam 158 meter.

Gunung Nemrut

Daya tarik utama Adıyaman tentu saja Gunung Nemrut, yang kerap disebut sebagai “museum terbuka tertinggi di dunia.” Situs ini mulai dikenal luas pada 1960-an lewat foto-foto Ara Güler untuk majalah Stern Jerman, kemudian masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1987. Puncaknya diperkirakan menjadi makam Raja Antiokhus I, dikelilingi teras-teras dengan patung dewa, singa, dan elang yang melambangkan kekuasaan kerajaan. Salah satu relief horoskop singa di Teras Barat bahkan dikaitkan oleh sebagian ahli dengan tanggal penobatan sang raja.

Situs Lain di Adıyaman

Adıyaman juga menyimpan berbagai peninggalan lain seperti Jembatan Kızılin, sebuah struktur Romawi setinggi 31 meter yang terhubung ke Ngarai Kızılin, tempat hampir 300 gua berusia ribuan tahun berada. Ada pula kota kuno Perre, persinggahan penting di era Romawi dengan lebih dari 200 makam batu, serta Ngarai Gerger di antara Sungai Efrat dan Danau Bendungan Atatürk, yang menawarkan panorama alam tenang.

Tradisi yang Hidup

Warisan Adıyaman bukan hanya soal arkeologi, tetapi juga tradisi budaya. Salah satunya adalah “Malam Harfane”, pertemuan sosial yang menyatukan makanan, musik saz, dan obrolan hangat di rumah atau kebun buah. Tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, termasuk oleh pelaku kuliner seperti Nimet Peri, pemilik restoran di bangunan bekas pabrik berusia 150 tahun.

“Selama dua tahun terakhir, sebagian besar tamu kami adalah warga lokal,” ujar Peri kepada Anadolu Agency. “Kami berharap wisatawan mancanegara juga datang. Adıyaman adalah kota timur yang indah dengan sejarah, budaya, dan gastronomi yang kaya. Kami siap menyambut tamu dengan cita rasa istimewa dari dapur kami.”


(ACF)
TAGs: Turki