Oase.id - Banyak wisatawan Indonesia menempatkan Istanbul, Cappadocia, atau Pamukkale di urutan teratas daftar perjalanan mereka di Turki. Namun, jika Anda ingin merasakan sisi lain negeri dua benua ini—yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar—Mahmut Bey Mosque di Kastamonu adalah destinasi yang layak disinggahi. Masjid kayu berusia lebih dari 650 tahun ini menawarkan pengalaman spiritual dan historis yang tak kalah memesona dari Hagia Sophia, namun dalam suasana pedesaan Anatolia yang tenang.

Jejak Sejarah Abad ke-14

Terletak di desa Kasaba, sekitar 20 kilometer dari pusat Kastamonu, Mahmut Bey Mosque dibangun pada 1366 atas perintah Mahmut Bey dari Kesultanan Candar. Keunikan masjid ini terletak pada konstruksi kayunya yang sepenuhnya tanpa paku logam—semua bagian dirangkai dengan teknik pasak kayu yang rumit.

Langit-langitnya dihiasi ukiran dan lukisan tangan bercorak geometris serta bunga khas Anatolia dengan warna merah, biru, dan emas yang masih terjaga keasliannya. Tidak heran jika Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki menobatkannya sebagai salah satu mahakarya arsitektur kayu terbaik di Anatolia.

Perjalanan Menuju Kasaba

Dari pusat Kastamonu, perjalanan darat sekitar 30 menit akan membawa Anda ke desa Kasaba. Sepanjang jalan, perbukitan hijau dan udara pegunungan menghadirkan panorama alam yang menenangkan.

Sesampainya di lokasi, Anda akan merasakan ketenangan khas pedesaan Turki. Masjid ini tetap aktif digunakan untuk ibadah, jadi wisatawan diharapkan berpakaian sopan dan menghormati waktu salat.

Panduan Wisata

• Jam Kunjungan: Terbuka untuk umum di luar waktu salat berjemaah.

• Transportasi: Sewa mobil atau taksi dari Kastamonu adalah cara paling praktis.

• Fotografi: Diperbolehkan, namun hindari penggunaan flash demi menjaga keaslian ornamen kayu.

• Waktu Terbaik: Musim semi atau awal musim gugur saat cuaca sejuk dan lanskap hijau.

Pesona yang Tak Tergantikan

Mahmut Bey Mosque bukan sekadar tempat ibadah; ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah dan seni ukir Anatolia yang kaya. Bagi pelancong Indonesia yang ingin menelusuri Turki lebih dari sekadar Hagia Sophia, masjid kayu abad ke-14 ini adalah permata tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.