Doa yang Bisa Dibaca Saat Emosi Memuncak

Ilustrasi: Engin_Akyurt/Pixabay
Ilustrasi: Engin_Akyurt/Pixabay

Oase.id - Mengontrol emosi adalah salah satu hal yang sulit dilakukan seseorang ketika tengah marah. Bahkan, tak jarang mereka justru semakin tersulut emosi sehingga berbuat hal-hal di luar kendali. Nabi Muhammad ﷺ menganjurkan membaca doa ketika tengah marah, agar emosinya dapat teredam.

Terkait emosi dan cara mengontrolnya sebenarnya sudah ada dalam Al-Quran. Hal itu tertera dalam firman Allah di surah Ali Imran ayat 134 yang berbunyi:

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Selanjutnya, dijelaskan pula dalam Al-Quran surah Fushilat ayat 36, Allah Swt berfirman:

“Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah, Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Fushilat: 36)

Diriwayatkan, dalam kitab Shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu (RA), bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda: 

“Orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah orang menguasai dirinya ketika marah.”

Sementara, masih dalam riwayat yang sama dan dari Ibnu Mas’ud Radiyallahu anhu (RA), bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahua alaihi wasallam (SAW) bersabda: “Menurut kalian siapakah orang kuat?”

Lalu menjawab, “Orang yang selalu menang dalam berkelahi, sehingga tidak ada yang mengalahkan.”

Beliau bersabda lagi, “Bukan demikian, akan tetapi orang kuat adalah orang yang menguasai dirinya di saat dia marah.”

At-Tirmidzi, Ibnu Majah dari Mu’ad bin Anas al-Juhni dalam kitab Sunan Abu Dawud mengatakan, ada seorang sahabat Nabi Radiyallahu anhu (RA), bahwa sesungguhnya Rasul bersabda:

“Siapa yang mampu menahan diri dari marah pada hal dia mampu bertindak, Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, dan menawarkan kepadanya bidadari mana yang dia sukai.”

Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hadis hasan (baik).

Suatu ketika diceritakan, dari Sulaiman bin Shurad mengatakan, “Aku duduk bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) dan di sana ada dua orang yang saling mencaci, salah satu dari mereka berdua sampai wajahnya merah dan membesar rahangnya.”

Kemudian Rasul berkata, “Sesungguhnya aku tahu sebuah bacaan, yang apabila dibacakan olehnya, maka akan hilang apa yang menimpanya, andai saja mereka mau membaca:

A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rajiim.”

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Pasti akan hilang apa yang sedang menimpanya. Kemudian Nabi menyuruh membaca demikian. 

Mereka menjawab, “Apakah kamu kira kau sudah gila?”

Selanjutnya, diriwayatkan juga dalam kitab Ibnu Sunni, dari Aisyah Radiyallahu anha (RA), bahwa ia berkata:

“Nabi ﷺ memasuki rumahku dan aku sedang marah, kemudian beliau mencubit batang hidungku, kemudian beliau bersabda: ‘Wahai ‘Uwaisy bacalah:

Allaahummagh firlii dzambii wa adzhib ghaidha qalbii wa ajirnii minasy syaithooni.    

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan hilangkan kebencian dalam hatiku, dan jauhkanlah aku dari godaan syaitan.”

Imbuh, Athiyah bin Urwah as-Sa’adi berkata bahwa Rasul bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, syaitan itu diciptakan dari api, dan yang dapat memadamkan api adalah air, oleh karenanya jika seseorang dari kalian sedang marah, maka berwudulah.”

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah karya al-Imam Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi
 


(ACF)