Oase.id - Di tengah hiruk-pikuk Sao Paulo, kota terbesar sekaligus pusat ekonomi Brasil, lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dari Vila Cajon Islamic Center. Pusat Islam ini tengah menyelenggarakan program menghafal Al-Qur’an khusus untuk anak-anak Muslim—sebuah ikhtiar menjaga identitas dan nilai-nilai Islam di tengah lingkungan multikultural Amerika Latin.

Program tahfiz ini digelar sebagai bagian dari upaya memperkuat jati diri keislaman generasi muda Muslim di Brasil. Sejak dimulai sekitar sebulan lalu, kelas Al-Qur’an ini mendapat sambutan hangat dari anak-anak dan keluarga Muslim yang tinggal di berbagai penjuru Sao Paulo.

Kegiatan belajar berlangsung hingga akhir Januari mendatang. Menariknya, penutupan program akan dirayakan dengan sebuah perayaan khusus, lengkap dengan pemberian hadiah menarik bagi peserta berprestasi maupun seluruh peserta sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.

Kelas Al-Qur’an ini dilaksanakan secara rutin setiap pekan. Pada hari Selasa dan Jumat, kegiatan berlangsung sore hingga malam hari, sementara pada hari Rabu dan Kamis digelar pada pagi hingga siang hari. Suasana belajar dikemas hangat dan kekeluargaan, memadukan pembelajaran agama dengan interaksi sosial yang positif antar-anak.

Materi yang diajarkan tidak hanya fokus pada hafalan Al-Qur’an, tetapi juga mencakup ilmu tajwid, pemahaman 40 hadis pilihan Rasulullah ﷺ, serta pengenalan dasar-dasar akidah, fikih, dan akhlak. Berbagai program edukatif turut disiapkan agar anak-anak dan remaja dapat belajar Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.

Sejumlah ulama, dai, dan tokoh Muslim di Brasil terlibat langsung dalam program ini. Seluruh kegiatan berada di bawah pengawasan Abdul Hamid Mutawalli, Ketua International Islamic Center for Tolerance and Peace di Brasil dan Amerika Latin. Beberapa pengajar yang turut mengisi antara lain Syekh Ali Al-Khatib, perwakilan Darul Fatwa Lebanon di Brasil dan Amerika Latin, Syekh Mukhtar sebagai utusan Al-Azhar untuk masjid-masjid di Brasil, serta Syekh Muhammad Buz Al-Asal, pengajar tahfiz dan tajwid.

Menurut Abdul Hamid Mutawalli, kegiatan pendidikan semacam ini merupakan pilar utama dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang benar serta memperkuat identitas keagamaan anak-anak Muslim, khususnya di negara dengan latar belakang budaya yang beragam seperti Brasil.

Tak heran jika program ini mendapat respons positif dari para peserta. Selain terorganisasi dengan baik dan memiliki materi yang kuat, suasana persaudaraan yang terbangun membuat anak-anak Muslim dari berbagai wilayah di Sao Paulo merasa nyaman dan bangga belajar Al-Qur’an bersama.

Di negeri yang jauh dari mayoritas Muslim, kelas tahfiz ini menjadi bukti bahwa cahaya Al-Qur’an tetap terjaga—mengalir lembut di hati generasi penerus umat. (iqn)

(ACF)