Guru Al-Quran Veteran Peringatkan Meningkatnya Tren Suara Musikal dalam Tadarus

N Zaid - Alquran 30/11/2025
Seyyed Mohsen Mousavi-Baladeh,
Seyyed Mohsen Mousavi-Baladeh,

Oase.id - Seorang ulama dan instruktur Al-Qur’an terkemuka asal Iran memperingatkan fenomena baru dalam dunia tilawah, yaitu penggunaan musik latar saat membaca Al-Qur’an. Ia menilai praktik tersebut berpotensi menjadi penyimpangan serius dari tradisi suci yang telah dijaga umat Islam selama berabad-abad.

Dalam opini yang dikirimkan kepada IQNA, Seyyed Mohsen Mousavi-Baladeh, seorang guru besar Al-Qur’an sekaligus penulis karya ilmiah terkait qira’at, menyampaikan kritik keras terhadap tren tersebut. Ia menyebut bahwa menambahkan suara, melodi, atau efek audio saat seorang qari membaca Al-Qur’an merupakan bentuk baru bid’ah dan ancaman nyata bagi kemurnian bacaan Al-Qur’an.

Menurut Mousavi-Baladeh, bentuk pembacaan seperti itu tidak lagi dianggap sebagai tilawah mandiri (solo recitation), melainkan menyerupai harmonisasi musik. Ia menegaskan bahwa sumber suara latar tersebut—baik berupa instrumen musik, suara manusia lain, maupun efek yang dibuat melalui komputer—tetap memiliki dampak yang sama: mengubah cara umat Islam memahami dan menikmati bacaan Al-Qur’an.

Ia mengibaratkan fenomena ini seperti perubahan pola makan modern, di mana makanan alami perlahan digantikan oleh produk olahan yang membentuk kebiasaan baru yang tidak sehat. Jika tren ini terus berkembang, ia khawatir pendengar akan kehilangan selera terhadap bacaan Al-Qur’an yang murni, khususnya yang mengikuti kaidah tajwid dan maqamat (lagu tilawah tradisional).

Selama lebih dari 1.400 tahun, lanjutnya, kaum Muslim mendengarkan bacaan Al-Qur’an secara murni tanpa iringan musik, dimulai dari Rasulullah ﷺ hingga para sahabat, ulama, dan para imam qira’at. Bahkan rekaman audio di era modern, seperti tilawah maestro dunia Abdel Basit Abdul Samad, memperkuat tradisi ini dan dihormati oleh Muslim maupun non-Muslim.

Ia mempertanyakan: “Apakah nanti akan tiba masanya ketika qari membaca Al-Qur’an tanpa musik lalu tidak ada yang mau mendengarkan?”

Mousavi-Baladeh menegaskan bahwa menjaga kemurnian tilawah Al-Qur’an tidak hanya menjadi tanggung jawab para qari atau institusi keagamaan, tetapi juga seluruh umat Islam sebagai bagian dari adab terhadap kitab suci.(iqna)


(ACF)
TAGs: Alquran