Sumpek di Rumah Terus? Ini Doa agar Tempat Tinggal Terasa Luas dan Nyaman

Sobih AW Adnan - Doa Sehari-hari 15/04/2020
Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash
Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash

Oase.id- Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kampanye #StayAtHome alias #DiRumahAja, atau pengalihan tempat aktivitas harian dari kantor maupun sekolah ke rumah, tentu memiliki tujuan baik demi terputusnya mata rantai persebaran korona (Covid-19) yang sedang mengancam sekarang ini.

Akan tetapi, berdiam diri di rumah dalam waktu yang cukup lama nyaris pasti akan menghadirkan kebosanan. Kejemuan yang muncul itu mengakibatkan segala yang terlihat terasa begitu sempit dan pengap. Khawatirnya, kejenuhan yang kian bertumpuk akan mempengaruhi tingkat kreativitas dan produktivitas menurun.

Nah, untuk menghindari ketakutan itu, bolehlah sesekali atur ulang tata letak ruangan hingga menjadi lebih berbeda dan menyegarkan. Selain itu, tentu, di waktu senggang rutinkanlah ruangan yang ditinggali menjadi tempat berzikir dan berdoa.

Salah satu doa agar rumah terasa luas dan nyaman adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي، وَبَارِكْ لِي فِي رِزْقِي

 

Allahumma ighfirli dzanbi, wa wassi'li fi daari, wa baarik li fi rizqi.

"Ya Allah, ampunilah dosaku, lapangkanlah tempat tinggal (rumah) ku, serta berkahilah rezeki untukku."

Baca: Yang Dilakukan Rasulullah ketika di Rumah

 

Doa ini diajarkan Rasulullah Muhammad Saw, sebagaimana dalam hadis dari Abu Musa Al-Asy'ari, dia berkata;

"Aku pernah datang kepada Rasulullah Saw ketika beliau sedang berwudu. Aku mendengar Nabi Saw membaca, Allahumma ighfirli dzanbi, wa wassi'li fi daari, wa baarik li fi rizqi." (HR. An-Nasa'i)

Dalam Maraqi Al-Ubudiyyah, Syekh Nawawi Al-Bantani menulis doa ini secara lengkap sebagai berikut; 

Allahumma ighfirli dzanbi, wa wassi'li fi daari, wa baarik li fi rizqi wa laa taftinni bi ma zawayta 'anni. 

"Ya Allah, ampunilah dosaku, luaskanlah rumahku, berkahilah rezekiku, dan janganlah Engkau timpakan fitnah kepadaku dengan apa yang telah Engkau jauhkan dariku."

Selain doa di atas, ada juga doa agar rumah terasa berkah dan menyenangkan seperti berikut;

رَّبِّ أَنزِلْنِي مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ الْمُنزِلِينَ

 

Rabbi anzilni munzalan mubarakan wa anta khairul munzilin

“Ya Allah berilah kami tempat yang Engkau berkahi dan Engkau adalah Dzat Yang Maha Memberi Tempat yang baik.”

Redaksi ini diambil dari QS. Al-Mukminun: 29 yang mengisahkan doa Nabi Nuh As ketika baru turun dari bahtera setelah peristiwa banjir besar yang menimpa kaumnya.

Terakhir, pilihan doa dengan redaksi sebagai berikut;

 اَللهم يَا مَنْ فَلَقَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى بْنِ عِمْرَانَ وَنَجَّى يُوْنُسَ مِنْ بَطْنِ الْحُوْتِ وَسَيَّرَ الْفُلْكَ لِمَنْ شَاءَ أَنْتَ الْعَالِمُ بِعَدَدِ قَطْرِ الْبِحَار وَذَرَّاتِ الرِّمَالِ يَا خاَلِقَ أَصْنَافِ عَجَائِبِ الْمَخُلُوْقَاتِ أَسْأَلُكَ الْكِفَايَةَ يَا كَافِيَ مَنْ اِسْتَكْفَاهُ يَا مُجِيْبَ مَنْ دَعَاهُ يَا مُقِيْلَ مَنْ رَجَاهِ أَنْتَ الْكَافِيْ لَا كَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اِكْفِنِيْ شَرَّمَا أَخاَفُ وَأَحْذَرُ وَامْلَأْ مَنْزِلِيْ هَذَا خَيْراً وَبَرَكَةً وَصَلِّ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ


Allahumma ya man falaqal bahra li Musa bin ‘Imran, wa najja Yunusa min bathnil hut, wa sayyaral fulka li man sya’a, antal ‘alimu bi ‘adadi qathril bihari, wa dzarratir rimal. Ya Khaliqa ashnafi ‘aja’ibil makhluqat. As’alukal kifayah, ya kafiya man istakfah, ya mujiba man da‘ah, ya muqila man rajah. Antal kafi, la kafiya illa anta. Ikfini syarra ma akhafu wa ahdzar. Wamla’ manzili hadza khairan wa barakah. Washalli ‘ala nabiyyika wa rasûlika sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbih wa sallim.

Baca: Parno dengan Wabah Korona? Baca Doa Ini agar Hati Kembali Tenang

 

"Ya Allah yang membelah lautan untuk Musa bin Imran, dan menyelamatkan Yunus dari perut ikan besar, yang menjalankan perahu kepada siapa pun yang dikehendaki. Engkau mengetahui jumlah tetesan air laut dan satuan-satuan kerikil. Wahai zat yang menciptakan beberapa macam keajaiban makhluk-makhluk. Aku memohon kepada-Mu kecukupan, wahai zat yang mencukupi hamba yang memintakan kecukupan kepada-Nya. Wahai zat yang mengabulkan hamba yang berdoa kepada-Nya, yang mengampuni hamba yang mengharap rahmat-Nya, Engkau maha mencukupi. Tiada yang mencukupi selain-Mu. Cukupilah aku dari keburukan sesuatu yang kukhawatirkan, penuhilah tempatku ini dengan kebaikan dan keberkahan. Selawat salam semoga tercurah kepada utusan-Mu, Nabi Muhammad SAW, dan kepada para keluarga serta sahabatnya.”

 

Sumber: Disarikan dari hadis dalam Sunan An-Nasai, dan keterangan dalam Maraqi Al-‘Ubudiyyah syarah Matan Bidayah Al-Hidayah karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, serta penjelasan dalam Al-Wasa'il As-Syafi’ah karya Syekh Muhammad bin Ali Khirid Al-Alawi Al-Husaini At-Tarimi. 


(SBH)