5 Pesepakbola Muslim Prancis Tolak Bermain dengan Baju Berwarna Pelangi

N Zaid - LGBT 18/05/2023
Ilustrasi. Foto ist
Ilustrasi. Foto ist

Oase.id - Lima pesepakbola Muslim di Prancis menolak bermain dengan kaus berwarna pelangi pada Minggu kemarin sebagai protes terhadap pertandingan yang didedikasikan untuk anti homofobia itu.

Para pemain yang bermain untuk Toulouse FC dan Nantes itu menyebut pandangan agama sebagai alasan penolakan mereka.

Pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 pada akhir pekan didedikasikan untuk inisiatif liga melawan homofobia, dengan nomor di bagian belakang kaos pemain berwarna pelangi.

Namun, kelima pemain muslim tersebut menolak mengenakan kaos berwarna pelangi tersebut.

Salah satu pemain, Mostafa Mohamed, yang juga bermain untuk tim nasional Mesir, men-tweet: "Saya tidak ingin berdebat sama sekali tetapi saya harus menyatakan posisi saya."

“Saya menghormati semua perbedaan. Saya menghormati semua kepercayaan dan keyakinan. Rasa hormat ini meluas ke orang lain tetapi juga termasuk rasa hormat terhadap keyakinan pribadi saya,” tambahnya.

“Mengingat akar saya, budaya saya, dan pentingnya keyakinan dan keyakinan saya, tidak mungkin bagi saya untuk berpartisipasi dalam kampanye ini. Saya harap keputusan saya akan dihormati, serta keinginan saya untuk tidak memperdebatkan hal ini dan semua orang diperlakukan dengan hormat.”

Pemain lainnya, Zakaria Aboukhlal, menjelaskan bahwa dia “mengambil keputusan untuk tidak mengikuti pertandingan hari ini.”

“Pertama dan terpenting, saya ingin menekankan bahwa saya menjunjung tinggi penghargaan tertinggi untuk setiap individu terlepas dari preferensi pribadi, jenis kelamin, agama, atau latar belakang mereka. Ini adalah prinsip yang tidak bisa cukup ditekankan,” kata Aboukhlal.

“Rasa hormat adalah nilai yang sangat saya hargai. Itu meluas ke orang lain, tetapi juga mencakup rasa hormat terhadap keyakinan saya sendiri. Oleh karena itu, saya tidak yakin saya adalah orang yang paling cocok untuk berpartisipasi dalam kampanye ini.”

Toulouse FC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghormati pilihan individu para pemainnya, tetapi telah memilih untuk mengecualikan lima pemain dari permainan.

Klub mengatakan: "Beberapa pemain dari tim profesional telah menyatakan ketidaksetujuan mereka mengenai asosiasi citra mereka dengan warna pelangi yang mewakili gerakan LGBT."

“Menghormati pilihan individu para pemainnya, dan setelah banyak pertukaran, Klub Sepak Bola Toulouse telah memilih untuk mengecualikan para pemain ini dari permainan,” tambah klub Ligue 1 itu.

Insiden tersebut memicu perdebatan tentang peran agama dalam olahraga dan pentingnya memerangi homofobia.

Beberapa orang mengkritik para pemain atas keputusan mereka, mengatakan bahwa itu diskriminatif dan mengirimkan pesan bahwa homofobia dapat diterima.

Yang lain membela para pemain, mengatakan bahwa mereka hanya mengekspresikan keyakinan agama mereka dan bahwa mereka tidak boleh dipaksa untuk berpartisipasi dalam kampanye yang tidak mereka setujui.

Perdebatan kemungkinan akan berlanjut, tetapi jelas bahwa kejadian ini telah menimbulkan pertanyaan penting tentang peran agama dalam olahraga dan pentingnya memerangi homofobia.(tii)


(ACF)
TAGs: LGBT