Mengapa Lebaran Identik dengan Ketupat? Ini Filosofinya

Siti Mahmudah - Idulfitri Lebaran Ketupat Walisongo 02/05/2022
Ilustrasi: chiplanay_Pixabay
Ilustrasi: chiplanay_Pixabay

Oase.id - Ketupat menjadi salah satu tradisi unik peringatan hari raya Idulfitri di Indonesia, khususnya oleh masyarakat yang berada di pulau Jawa. Kupat atau ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam di Jawa sejak masa pemerintahan Demak pada awal abad ke-15.

Tradisi lebaran ketupat atau biasa disebut Syawalan di kalangan masyarakat Jawa tidak lepas dari peran salah satu Walisongo, Sunan Kalijaga.

Saat itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah dalam tradisi ini. Pertama, bakda lebaran, yang merupakan tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah salat Idulfitri, dan kedua, bakda ketupat yang berarti perayaan satu minggu setelahnya. Perayaan setelah menjalankan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.

Filosofi Ketupat Lebaran

Jika dikupas, filosofi ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawayang berarti ‘Ngaku lepat’ atau mengaku bersalah. Lalu, daunnya disebut Janur, ‘Jatining nur’ atau hati nurani. Sementara beras (isi ketupat) melambangkan nafsu dunia.

Selanjutnya, anyaman janur mengartikan kompleksitas masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturhami. Lalu, mengapa bentuk ketupat identik seperti kiblat, karena ‘Kiblat papat (mata angon) dan ‘Limo pancer’ (kiblat) yang berarti arah kiblat.

Makna ketupat ini memiliki filosofi yang berbeda-beda pula. Dapat ditarik benang merahnya, bahwa ketupat melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani. Juga, diyakini sebagai demitologisasi dan desakralisasi Dewi Sri yang dimuliakan sejak masa kerajaan kuno Majapahit dan Pajajaran.

Sementara, untuk istilah ‘lebaran’ dimaknai sebagai ‘laku papat’ yang berarti empat tindakan.

Filosofi Lebaran

1. Lebaran

Lebaran yang berarti selesai atau usai. Menandakan bahwa puasa Ramadhan telah atau selesai.

2. Luberan

Luberan artinya melimpah seperti air yang tumpah. Selain itu, dimaknai juga berbagi kepada fakir miskin bagi orang-orang yang mampu atau memiliki kelapangan rezeki.

3. Leburan

Leburan memiliki makna untuk meleburkan dosa dengan saling bermaafan satu sama lain, dan

4. Laburan

Laburan berasal dari kata labor atau kapur putih. Maknanya adalah hati seorang muslim akan kembali suci dengan berbagai ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

Demikian penjelasan terkait asal-usul tradisi ketupat dan filosofi Lebaran. Wallahu a’lam bisshawab


(ACF)