Respons Nabi terhadap Usul Kesetaraan Pendidikan Laki-laki dan Perempuan

Fera Rahmatun Nazilah - Pendidikan 21/04/2020
Photo by  FatCamera from Gettyimage
Photo by FatCamera from Gettyimage

Oase.id- Seorang perempuan mendatangi Nabi Muhammad Saw, ia hendak mengadukan keluh kesahnya terkait kesempatan belajar dengan Rasulullah Saw. Pasalnya, selama ini majelis ilmu memang lebih sering didominasi laki-laki.

Wajar saja, para sahabat laki-laki tentu lebih sering berada di samping Nabi Saw dan dengan leluasa dapat bertemu dengan beliau.

“Wahai Rasulullah, para laki-laki sudah biasa datang kepadamu untuk menimba ilmu. Maka berilah kami jatah hari untuk menemuimu, sehingga Engkau dapat mengajarkan kami apa yang telah diajarkan Allah kepadamu,” ucap perempuan itu seolah-olah melayangkan protes kepada baginda Nabi.

 

Rasulullah Saw pun tersenyum. Sebelum kemudian beliau bersabda, “Baiklah, hendaklah kalian berkumpul pada hari ini dan ini.”

Baca: Aisyah, Perempuan dalam Mimpi Nabi

 

Di hari yang telah ditentukan, para perempuan mendatangi Nabi Muhammad Saw dengan penuh semangat dan gembira. Bagaimana tidak, upaya mereka untuk mendapatkan kesempatan belajar seperti para sahabat laki-laki disambut baik oleh lelaki bergelar Al-Amin itu.

Nabi Muhammad Saw lalu mengajarkan mereka berbagai ilmu yang telah diwahyukan Allah Swt. Salah satunya beliau bersabda;

“Tidaklah salah seorang di antara kalian melahirkan tiga anak, kecuali ketiga buah hati itu akan menjadi penghalang neraka baginya.”

Belum cukup puas dengan penjelasan Nabi Saw, salah seorang perempuan mengacungkan tangan dan bertanya “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau hanya memiliki dua anak?”

“Bagaimana kalau hanya dua?” ia kembali mengulang pertanyaannya.

“Sekalipun hanya dua, sekalipun hanya dua,” jawab Rasulullah Saw berulang, sebagai penegasan.

Tak hanya memberikan kesempatan belajar di majelis khusus. Nabi Muhammad Saw juga tidak pernah mengabaikan para perempuan saat beliau berkhutbah di hadapan jemaah umat Muslim. 

Seperti biasa, di hari raya, seluruh kaum Muslimin, baik laki-laki maupun perempuan keluar menuju lapangan untuk melaksanakan salat Id. Pada kesempatan itu Nabi Saw  juga berkhutbah. 

Jemaah amat banyak, laki-laki berada di saf depan sedangkan perempuan di saf belakang. Rasulullah Saw khawatir suaranya tak cukup keras untuk didengar para sahabat perempuan. 

Baca: Wahyu Pertama dan Dukungan Hangat Sayyidah Khadijah

 

Maka laki-laki berjulukan Abu Qasim itu pun menghampiri para sahabat perempuan, ditemani Bilal bin Rabbah di belakangnya. Rasulullah Saw kemudian menasihati mereka untuk memperbanyak sedekah.

Tanpa pikir panjang, para perempuan segera melaksanakan perintah putra Abdullah itu. Mereka langsung melepaskan anting dan cincin yang dikenakan, lalu melemparkannya ke kain yang dihamparkan Bilal untuk menampung sedekah.

 

Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Imam Bukhari No. 7310, dan riwayat Abu Daud No.1141.


(SBH)
TAGs: Pendidikan