Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Baca Doa Ini saat Menerima Kabar Kematian

Fera Rahmatun Nazilah - Doa Sehari-hari 18/02/2020
Ashraf Sinclair/Foto: Medcom.id/Cecylia Rura
Ashraf Sinclair/Foto: Medcom.id/Cecylia Rura

Oase.id- Suami penyanyi kenamaan Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhir pagi ini, 18 Februari 2020. Aktor asal Malaysia ini dikabarkan meninggal dunia di usianya yang ke 40 karena serangan jantung.

Setiap manusia tentu akan merasakan kematian. Namun, perkara waktu hanya Allah Swt yang tahu. Kematian tak memandang usia dan keadaan. Yang lebih muda bisa lebih dahulu wafat dari yang lebih tua, yang sehat bisa meninggal dunia lebih dahulu dari yang sakit. 

Oleh karena itu, tatkala mendengar kematian seseorang, hendaknya kita mengucapkan dan berdoa:

 

إِنَّا لِلَّهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، وَإِنَّا إلى رَبِّنا لَمُنْقَلِبونَ. اللَّهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ فِي الْمُحْسِنِينَ، وَاجْعَلْ كِتابَهُ فِي عِلِّيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي أَهْلِهِ فِي الغابِرِينَ، وَلا تَحْرِمْنا أجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ

 

Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un, wa inna ilaa rabbina lamunqalibuun, Allahummaktubhu ‘indaka fiil muhsinin, waj’al kitaabahu fii ‘illiyyiin, wakhlufhu fii ahlihi fil ghaabirin, wa laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu.

"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada tuhan kamilah kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di ‘illiyyin. Berikanlah ganti kepada keluarga yang ditinggalkan. Janganlah engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sepeninggalannya.

Baca: Doa saat Menjenguk Bayi

 

Doa ini sebagaimana diriwayatkan Ibnu Sinni dan At-Thabrani, dari jalur Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya kematian itu menakutkan, maka apabila kalian mendengar kabar kematian seseorang hendaknya mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un, wa inna ilaa rabbina lamunqalibuun, Allahummaktubhu ‘indaka fiil muhsinin, waj’al kitaabahu fii ‘illiyyiin, wakhlufhu fii ahlihi fil ghaabirin, wa laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu."

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi

 


(FER)