Jangan Sembarangan Konsultasi, Ini Cara Memilih Psikolog Terpercaya

Phooby Kamaratih - Psikologi Remaja 18/02/2020
Photo by Serena Wong from Pixabay
Photo by Serena Wong from Pixabay

Oase.id– Isu kesehatan mental di Indonesia kian menjadi sorotan. Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan psikologis mulai meningkat.

Hingga hari ini, publik sudah tidak lagi asing dengan profesi psikolog, konselor, atau pun psikater. Meski begitu, masyarakat harus tetap jeli membedakan 3 jenis pekerjaan tersebut agar tidak salah jalur dan tetap menerima manfaat saat melakukan konsultasi.

Siapakah psikolog? Jawabannya adalah mereka adalah para lulusan jurusan psikologi dengan standar tertentu yang sudah disahkan sebagai psikolog oleh lembaga psikologi.

Bidang kegiatan mereka mulai dari menyediakan jasa psikotes, konseling, juga terapi. Psikolog menerapkan metode-metode terapi berdasarkan teori-teori psikologi yang sudah teruji. 

Yang penting dicatat, tidak setiap lulusan psikologi bisa langsung atau layak disebut psikolog. Jebolan jurusan psikologi S1 diharuskan melanjutkan studinya untuk mengambil pendidikan profesi psikologi pada jenjang S2 dan mendapatkan lisensi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Setelah itu, barulah seseorang tersebut sah disebut psikolog dan diperbolehkan membuka praktik.

Berikut adalah cara memilih psikolog, konselor, atau psikiater yang layak menjadi mitra konsultasi problem psikis yang kamu terima;

 

Pertimbangkan kebutuhan 

Psikolog, psikiater, dan konselor adalah pekerjaan dapat memberikan sesi konseling. Namun umumnya kondisi kesehatan mental dibagi menjadi dua, yakni yang membutuhkan perawatan medis dan obat-obatan maka akan menjadi tanggung jawab psikiater.

Sedangkan yang hanya memerlukan treatment yang berfokus pada emosi dan terapi perilaku maka datanglah ke psikolog atau konselor.

 

Mencari referensi

Di Internet, banyak sekali nama-nama psikolog, konselor, psikiater berdasarkan beberapa bidang keahlian. Sebagian dari mereka, malahan membuka konsultasi daring dan membentuk komunitas kesehatan mental. Tanyakan secara spesifik keahliannya, apakah relevan dengan masalah yang hadapi?

 

Seleksi sesuai masalah

Hasil dari nama-nama yang telah dikumpulkan itu, pilihlah menjadi beberapa pilihan. Cari keahlian atau spesifikasi yang paling sesuai dengan masalah kesehatan mental yang dialami. Periksa dan cek nama psikolog, konselor, atau psikiater dan melakukan riset.

Pastikan kembali rekam jejak mereka, mulai dari latar pendidikan, lisensi, hingga izin resmi untuk membuka praktik. Untuk menperiksa lisensinya, kamu bisa langsung mengecek dengan mengunjungi situs himpsi.or.id

Baca: Bergerak Positif, Komunitas dan Layanan Manajemen Stres untuk Remaja

 

Pastikan kenyamanan

Kenyamanan dalam sesi konseling adalah hal yang utama. Saat mengalami gangguan kesehatan mental, perlu suasana yang membuat diri nyaman saat konseling. Maka jika menghadapi situasi tak nyaman dengan psikiater atau psikolog bisa-bisa hanya menghasilkan sesuatu yang justru akan menambah runyam masalah.

Jika merasa sudah nyaris terjebak, jangan ragu untuk mengakhiri sesi konsultasi dan segera mencari penggantinya.


(SBH)