Kisah Ajaib di Masjid Bani Haram: Saat Makanan Sedikit Cukup untuk Ratusan Orang

N Zaid - Sahabat Nabi Muhammad 08/07/2025
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Di balik sebuah masjid kecil bernama Masjid Bani Haram di Madinah, tersimpan satu kisah luar biasa yang terjadi di masa Rasulullah ﷺ. Masjid ini dulunya berdiri di kawasan tempat tinggal suku Bani Haram, dan menjadi saksi sejarah saat kaum Muslimin bersiap menghadapi Pertempuran Khandaq, atau yang dikenal juga sebagai Perang Parit.

Kala itu, umat Islam sedang berada dalam kondisi sulit. Mereka harus menggali parit besar mengelilingi kota sebagai strategi pertahanan dari serangan pasukan Quraisy dan sekutunya. Cuaca dingin, kelelahan, dan rasa lapar menghantui hari-hari mereka. Namun tak satu pun dari mereka yang mengeluh.

Di tengah situasi itulah, seorang sahabat Nabi bernama Jabir bin Abdullah RA melihat sesuatu yang membuat hatinya tergerak. Ia melihat Rasulullah ﷺ tampak lapar. Sebuah pemandangan yang menyentuh hati, karena sang pemimpin umat pun menanggung kesulitan yang sama dengan para sahabatnya.

Jabir pun pulang menemui istrinya. Ia berkata, "Aku melihat Rasulullah lapar. Apa kita punya makanan?" Sang istri menjawab bahwa mereka hanya punya seekor anak domba kecil dan sedikit gandum jelai — sisa terakhir yang mereka miliki di rumah.

Meski sedikit, Jabir meminta istrinya menyiapkan makanan. Ia kemudian kembali ke medan parit dan mendatangi Rasulullah ﷺ untuk mengundangnya makan malam secara diam-diam.

Namun, di luar dugaan, Rasulullah ﷺ tak hanya menerima undangan itu, tapi juga mengajak semua sahabat yang ada bersamanya. Jabir terkejut, tapi tak sekalipun ia panik. Ia hanya tersenyum dan menyerahkan segalanya kepada Allah.

Rasulullah ﷺ lalu berpesan: “Jangan dulu nyalakan api atau memanggang roti sampai aku datang.”

Malam itu, saat rombongan sahabat berdatangan, mukjizat pun terjadi. Rasulullah ﷺ mengambil sebagian roti dan daging, lalu menyajikannya kepada 10 orang sahabat. Setelah mereka selesai, datang 10 orang lagi, lalu 10 orang berikutnya. Begitu seterusnya.

Mereka makan bergantian, dan makanan tak juga habis. Roti dan daging terus tersedia seolah tak berkurang. Ketika seluruh sahabat kenyang dan selesai makan, masih ada makanan yang tersisa. Rasulullah ﷺ kemudian berkata kepada Jabir: “Berikan sisanya kepada orang-orang yang belum makan.”

Peristiwa di rumah Jabir itu menjadi salah satu kisah keajaiban yang paling dikenang dalam sejarah Islam. Dari seekor anak domba dan sedikit jelai, ratusan orang bisa makan kenyang — sebuah pertolongan Allah di saat genting, dan bukti keberkahan dari keikhlasan serta keimanan.

Kini, Masjid Bani Haram menjadi tempat ziarah yang tak hanya mengingatkan kita pada strategi perang, tapi juga pelajaran tentang keikhlasan, kepedulian, dan keyakinan bahwa rezeki datang dari Allah, bahkan saat tampaknya tak cukup.

Subhanallah, kisah ini bukan sekadar cerita sejarah, tapi pengingat abadi bahwa dalam kesulitan selalu ada jalan — apalagi jika dilakukan dengan niat tulus dan hati penuh iman. (Sahih Bukhari 4101)


(ACF)