Wajib Tahu, 4 Cara Ampuh Meredam Amarah Ala Rasulullah SAW!

Phooby Kamaratih - Nabi Muhammad Saw 28/07/2021
 Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Oase.id – Marah merupakan bagian dari emosi negatif yang dihasilkan oleh tubuh karena pengalaman subjektif terhadap orang lain atau situasi yang tidak sesuai dan tidak menyenangkan. Marah merupakan sikap yang paling tidak disukai oleh Rasulullah , karena marah mampu membuat seseorang mudah mencaci maki, mengucapkan kalimat tak baik, bercerai hingga saling membunuh.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA berkata, seorang lelaki berkata kepada Rasulullah , “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab: “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari nomor 6116)

Sebagai umat Muslim yang taat untuk tetap menjaga amarahnya. Berikut beberapa cara untuk meredakan amarah sesuai anjuran Rasulullah :

1. Membaca isti’adzah

Salah satu yang dianjurkan untuk meredakan amarah adalah membaca doa isti’adzah, doa untuk meminta perlindungan Allah Swt dari godaan setan dan perasaan marah. Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).

2. Diam

Jika seseorang marah tindakan dan ucapan akan tidak beraturan, hingga mampu mendatangkan murka Allah. Maka dari itu, saat marah lebih baik untuk diam agar terhindar dari dosa akibat perilaku yang muncul dari perasaan marah.

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.”  (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Nabi juga mengingatkan hamba tentang marah "Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Berwudhu

Bahwa sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia, dan air wudhu mampu menenangkan api amarah dalam hati. Maka saat marah segeralah berwudhu untuk meredakan perasaan amarah lainnya. Nabi Muhammad pernah bersabda:

“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

4. Mengubah posisi

Saat dengan meluapkan emosi biasanya seseorang akan berdiri sebagai bentuk respon marah. Jadi, cobalah untuk duduk agar perasaan marah segera hilang. Dari Abu Dzar, Rasulullah menasihatkan:

"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)


(ACF)