Museum Madinah Menjelaskan Perjalanan Nabi dan Menampilkan Artefak Langka

N Zaid - Nabi Muhammad Saw 07/01/2023
Pameran Bangunan Masjid Nabawi memberikan konteks dan latar belakang jamaah tentang perjalanan Nabi Muhammad ke Madinah pada tahun 622, yang dikenal sebagai Hijrah, selain artefak dan manuskrip. (Foto/Hamza Mahmoud Hasan)
Pameran Bangunan Masjid Nabawi memberikan konteks dan latar belakang jamaah tentang perjalanan Nabi Muhammad ke Madinah pada tahun 622, yang dikenal sebagai Hijrah, selain artefak dan manuskrip. (Foto/Hamza Mahmoud Hasan)

Oase.id - Madinah telah lama menjadi mercusuar cahaya dan pengetahuan. Peziarah dan pengunjung dapat membuktikan kedamaian yang mereka temukan di kota suci yang tenggelam dalam lingkaran cahaya.

Madinah telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir untuk memantapkan dirinya sebagai tempat yang ideal untuk museum dan tempat belajar. Para sarjana berkumpul di sini untuk menavigasi jalan yang dilalui Nabi Muhammad ﷺ dan untuk mempelajari lanskap dan manuskrip yang disimpan di dalam kota.

Kompleks Raja Abdulaziz untuk Perpustakaan Wakaf, yang terletak di dalam Universitas Islam Madinah, adalah bangunan mewah berwarna terang yang dindingnya memuat prasasti Arab yang rumit.

Kompleks ini menyimpan koleksi manuskrip yang mengesankan dan tak ternilai harganya serta salinan Alquran yang langka dan indah, karpet, dan deretan artefak dalam kotak kaca tertutup.

Fahd Al-Wahbi, sekretaris jenderal kompleks tersebut, mengatakan kepada Arab News: “Kompleks King Abdulaziz untuk Perpustakaan Wakaf adalah entitas pemerintah yang didirikan berdasarkan keputusan Dewan Menteri pada tahun 1437. Itu diawasi oleh dewan pengawas dipimpin oleh Gubernur wilayah Madinah dan secara organisasi terkait dengan Dewan Menteri Saudi.

Menurutnya, kompleks ini bertujuan untuk melestarikan manuskrip dan barang berharga serta menyediakannya bagi pengunjung. Pameran ini adalah bagian dari kepemilikan yang dipegang oleh kompleks tersebut.

Pada tahun 2021, Al-Wahbi, di bawah kepemimpinan Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz, gubernur wilayah Madinah, memimpin rapat pertama dewan pengawas kompleks tersebut.

Pusat Digitalisasi dan Katalog didirikan, mendorong digitalisasi dan pengindeksan manuskrip, buku langka, dan koleksi berharga yang ada di dalamnya.

Pertemuan tersebut juga mendirikan Journal of the King Abdulaziz Complex for Endowment Library, sebuah jurnal ilmiah, untuk menerbitkan penelitian tentang studi khusus.

Dengan rak dan deretan buku, bangunan dan area yang lebih luas merupakan harta karun informasi dan bukti bagaimana Madinah memprioritaskan pelestarian dokumen sejarah untuk digunakan orang.

Pameran Bangunan Masjid Nabawi hanya berjarak beberapa langkah dari Al-Masjid Al-Nabawi, Masjid Nabawi.

Museum ini memberikan konteks dan latar belakang jamaah perjalanan Nabi Muhammad ﷺ ke Madinah pada tahun 622, yang dikenal sebagai Hijrah, selain artefak dan manuskrip.


(ACF)