Anjuran Berbuat Baik pada Tetangga

Octri Amelia Suryani - Hukum Islam Al-Quran 08/08/2022
Ilustrasi kehidupan bertetangga (Foto: Alena Darmel from Pexels)
Ilustrasi kehidupan bertetangga (Foto: Alena Darmel from Pexels)

Oase.id - Tetangga merupakan orang yang hidup di sekitar kita. Jika kita tinggal jauh dari keluarga, maka tetanggalah yang dapat diandalkan. Bahkan tidak heran jika tetangga sangat mengetahui keseharian kita.

Oleh karena itu, kedekatan terhadap tetangga membuat kita dianjurkan untuk selalu berbuat baik. Karena apa pun yang terjadi, tetangga adalah orang terdekat yang akan membantu kita.

Untuk itu, sebagai umat muslim diajarkan untuk selalu berbuat baik antar sesama. Allah Swt berfirman dalam Al-Quran surah An-Nisa' Ayat 36:

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. 

Dalam ayat di atas sangat jelas kita dianjurkan untuk berbuat baik pada siapa saja, salah satunya kepada tetangga. Berbuat baik pada tetangga banyak bentuknya, bisa berbagi makanan, menjenguk jika sakit, meminjamkan hutangan, untuk hanya sekedar menemani curhat, dan lainnya.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang berbuat baik kepada tetangga.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ".

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini berisikan tentang memuliakan tetangga, yang mana itu adalah salah satu perbuatan baik. Dan sebagai sesama, kita dilarang untuk mengganggu tetangga. Disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari yang berbunyi:

أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ‏:‏ قِيلَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلاَنَةً تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ وَتَفْعَلُ، وَتَصَّدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا‏؟‏ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ لاَ خَيْرَ فِيهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، قَالُوا‏:‏ وَفُلاَنَةٌ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَّدَّقُ بِأَثْوَارٍ، وَلاَ تُؤْذِي أَحَدًا‏؟‏ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم‏:‏ هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ‏.‏

Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata, Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ: "Wahai Rasulullah, si fulanah sering melaksanakan salat di tengah malam dan berpuasa sunnah di siang hari. Dia juga berbuat baik dan bersedekah, tetapi lidahnya sering mengganggu tetangganya." Rasulullah ﷺ menjawab: "Tidak ada kebaikan di dalam dirinya dan dia adalah penduduk neraka." Para sahabat lalu berkata: "Terdapat wanita lain. Dia (hanya) melakukan shalat fardhu dan bersedekah dengan gandum, namun ia tidak mengganggu tetangganya." Beliau bersabda: "Dia adalah dari penduduk surga." (HR. Bukhari)

Selain itu ada sebuah hadis yang menyebutkan tidak sempurna iman seseorang jika ia berbuat jahat pada tetangganya. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis riwayat Bukhari:

عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ. رواه البخاري.

Dari Syuraih, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, “Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah ﷺ ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (H.R. Al-Bukhari)

Berdasarkan dalil-dalil di atas, sangat jelas bahwa Allah Swt beserta Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan umatnya untuk berbuat baik terhadap tetangga. Bahkan kenyamanan serta keamanan tetangga akan menjadi pahala untuk kita sebagai tetangganya.


(ACF)