Ilmu Agama: Rezeki Teragung yang Harus Dikejar

N Zaid - Menuntut Ilmu 27/11/2025
   Ilmu Agama: Rezeki Teragung yang Harus Dikejar
Ilmu Agama: Rezeki Teragung yang Harus Dikejar

Oase.id - Dalam kehidupan ini, Allah SWT telah membentangkan bagi manusia banyak bentuk rezeki. Ada rezeki berupa makanan yang mengenyangkan tubuh, pakaian yang menutupi aurat, harta yang memudahkan urusan dunia, serta keturunan yang menjadi pelipur lara. Namun di antara semua bentuk rezeki tersebut, ada satu jenis rezeki yang kedudukannya jauh lebih tinggi, lebih mulia, dan lebih menentukan arah hidup seseorang: rezeki berupa ilmu agama.

Syaikh Shalih Al-Ushoimi hafizhahullah menegaskan dalam salah satu ceramahnya bahwa ilmu merupakan rezeki agung yang harus diminta, dikejar, dan diperjuangkan. Beliau mengutip firman Allah dalam hadis Qudsi:

“Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku.”

“Wahai hamba-Ku, kalian semua lapar kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makanan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan.”

“Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak memiliki pakaian kecuali orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu pakaian.”

Dari untaian kalimat ilahi ini kita belajar bahwa manusia pada asalnya tidak memiliki apa-apa. Tidak ada petunjuk tanpa taufik Allah, tidak ada kecukupan tanpa pemberian-Nya, dan tidak ada kemampuan tanpa pertolongan-Nya. Maka seorang hamba yang memahami makna ini akan selalu kembali kepada Rabb-nya dalam segala urusan.

Lapar yang Paling Berbahaya: Lapar Ilmu

Syaikh Shalih kemudian menjelaskan bahwa dari semua bentuk kekosongan dan kebutuhan manusia, ada satu kebutuhan yang jauh lebih besar daripada rasa lapar tubuh: laparnya hati dari ilmu dan hidayah.

Tubuh yang lapar bisa diisi dengan makanan. Namun hati yang kosong dari ilmu akan tenggelam dalam kesesatan, keraguan, dan kebingungan. Inilah jenis kelaparan yang paling berbahaya, sebab ia tidak hanya merusak kehidupan dunia, tetapi juga kehidupan akhirat.

Maka ketika Allah berfirman:

“Mintalah makanan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan,”

maknanya bukan hanya terbatas pada makanan fisik. Ini adalah ajakan untuk meminta segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia — dan yang paling bermanfaat di antaranya adalah ilmu agama.

Ilmu, Pintu Segala Kebaikan

Ilmu adalah dasar ibadah, pondasi amal saleh, sumber ketenangan hati, dan cahaya dalam kehidupan. Tanpa ilmu, seseorang bisa beramal tetapi tidak benar. Bisa berjalan, namun tidak tahu arah. Bisa beragama, tetapi tanpa keyakinan.

Karena itu, para ulama salaf mengatakan:

“Barang siapa yang menginginkan dunia, ia harus memiliki ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, ia harus memiliki ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya, ia tetap harus memiliki ilmu.”

Ilmu agama bukan hanya untuk ulama, bukan hanya untuk penuntut ilmu formal, tetapi untuk setiap Muslim yang ingin hidup sesuai petunjuk Rabb-nya.

Mintalah Ilmu kepada Allah Subhanahu wa ta'ala 

Oleh sebab itu, Syaikh Shalih menekankan bahwa salah satu amal terbaik yang seharusnya rutin dilakukan seorang Muslim adalah berdoa agar Allah memberinya ilmu yang bermanfaat.

Rasulullah ﷺ sendiri mengajarkan doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat.”

Jika Nabi ﷺ yang merupakan manusia paling berilmu saja terus meminta ilmu, maka bagaimana dengan kita?
 

 


(ACF)