Jangan Salah, Makna Jihad Tidak Hanya Terkait Perang, Tetapi?
Oase.id - Selama ini sebagian orang memahami jihad hanya sebagai peperangan. Padahal, dalam ajaran Islam, makna jihad jauh lebih luas dan mulia. Jihad tidak semata-mata berbicara tentang angkat senjata, tetapi mencakup seluruh upaya sungguh-sungguh untuk menaati Allah dan memperbaiki kehidupan, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai makna jihad menurut Al-Qur’an dan hadis.
Apa Itu Jihad? Makna Bahasa dan Istilah
Secara bahasa, jihad berarti bersungguh-sungguh atau mengeluarkan seluruh kemampuan. Dalam istilah syariat, jihad mencakup seluruh usaha maksimal seorang muslim untuk berada di jalan Allah, baik melalui perbuatan, lisan, harta, maupun kekuatan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Al-mujāhid adalah orang yang berjihad melawan hawa nafsunya untuk taat kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa jihad bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga perjuangan batin yang senantiasa dilakukan setiap hari.
1. Jihad Melawan Hawa Nafsu (Jihad al-Nafs)
Inilah bentuk jihad yang paling mendasar dan berlaku sepanjang hayat. Melawan godaan, menahan diri dari maksiat, menjaga shalat, menahan amarah, hingga menahan lisan dari menyakiti orang lain adalah bagian dari jihad.
Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”
(QS. Al-Ankabut: 69)
Ayat ini menegaskan bahwa siapa pun yang bersungguh-sungguh menjaga dirinya dalam ketaatan, Allah akan membimbingnya menuju kebaikan.
2. Jihad dengan Ilmu dan Dakwah
Mengajarkan kebenaran, membimbing keluarga, menyiarkan ilmu yang bermanfaat, hingga mengingatkan masyarakat dari kesesatan juga termasuk jihad besar dalam Islam.
Allah memerintahkan Nabi ﷺ:
“Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.”
(QS. Al-Furqan: 52)
Ayat ini menunjukkan bahwa dakwah dan penyampaian kebenaran adalah jihad mulia yang dilakukan dengan ilmu dan hikmah.
3. Jihad dengan Harta
Membantu orang miskin, mendukung kegiatan dakwah, membiayai pendidikan, atau mengeluarkan infak untuk kepentingan umat adalah bentuk jihad yang sangat dianjurkan.
Allah berfirman:
“Berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah.”
(QS. At-Taubah: 41)
Jihad harta sering kali disebutkan lebih dahulu, menunjukkan pentingnya pengorbanan materi dalam memperkuat umat.
4. Jihad dengan Lisan
Menggunakan suara, tulisan, atau platform media untuk menyampaikan kebaikan, membela kebenaran, dan meluruskan informasi juga merupakan bentuk jihad.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jihad yang paling utama adalah kalimat yang benar di hadapan penguasa yang zalim.”
(HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Ini menegaskan keberanian moral sebagai salah satu bentuk jihad tertinggi.
5. Jihad Fisik (Qital)
Ini adalah bentuk jihad yang dipahami oleh banyak orang: berjihad dengan kekuatan fisik. Namun, syariat menegaskan bahwa jihad fisik memiliki aturan ketat:
- hanya dilakukan ketika ada penindasan atau agresi,
- harus melalui pemimpin yang sah,
- tidak boleh melampaui batas,
- tidak boleh menyasar orang yang tidak terlibat (anak-anak, perempuan, tempat ibadah).
Allah berfirman:
“Diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena mereka telah dizalimi.”
(QS. Al-Hajj: 39)
Ayat ini menegaskan bahwa jihad perang bukan agresi, tetapi pembelaan atas kezaliman.
Jihad dalam Kehidupan Sehari-Hari
Jika memahami jihad hanya sebagai perang, maka seorang muslim akan kehilangan hakikat bahwa setiap aktivitas kebaikan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh adalah jihad.
Beberapa contoh jihad sehari-hari:
- bekerja halal untuk menafkahi keluarga,
- belajar dengan tekun,
- memperbaiki karakter,
- menjaga shalat di tengah kesibukan,
- berdakwah dengan akhlak yang baik,
- menolong sesama,
- melawan rasa malas dan putus asa.
Semua ini merupakan bagian dari jihad yang diperintahkan dalam Islam.
Jangan salah, jihad bukan hanya tentang perang. Jihad adalah seluruh upaya sungguh-sungguh seorang muslim untuk menegakkan ketaatan kepada Allah dan membawa manfaat kepada umat. Melawan hawa nafsu, berdakwah, menolong sesama, menginfakkan harta, menjaga akhlak, hingga memperjuangkan kebenaran—semuanya adalah jihad yang berpahala besar.
Dengan memahami makna jihad secara utuh, seorang muslim dapat menjalani hidup dengan kesadaran bahwa setiap perjuangan kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas adalah bagian dari ibadah yang sangat agung.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu berjihad di jalan kebaikan. Aamiin.
(ACF)