Gereja Uniting Menyambut Baik Pembukaan Kembali Tempat Ibadah Lindisfarne sebagai Masjid

N Zaid - Komunitas Anak Muda 10/12/2025
Ilustrasi: Pixabay
Ilustrasi: Pixabay

Oase.id - Selama berbulan-bulan, bekas Gereja Lindisfarne Uniting di Hobart dibiarkan kosong di tepi jalan raya. Namun kini, komunitas Muslim Hobart memberi bangunan berusia lebih dari 100 tahun itu kehidupan baru — sebuah langkah yang disambut hangat oleh Uniting Church Tasmania, Australia.

“Yang kami syukuri adalah tempat ini akan tetap menjadi ruang untuk berkumpul, merenung, beribadah, dan memberikan dukungan bagi masyarakat,” kata Rohan Pryor, perwakilan dari Uniting Church Tasmania.
“Sejak pertama kali dibangun pada tahun 1903, gereja ini memang menjadi pusat kegiatan warga.”

Bangunan bersejarah yang terus melayani masyarakat

Dua tenaga kesehatan, Hood Al Dawahdeh dan Hebah Kaljeh, bersama komunitas Muslim Hobart, kini mengubah gereja lama itu menjadi sebuah masjid bernama House of Guidance Hobart. Mereka berharap masjid ini dapat memenuhi kebutuhan ibadah dan pendidikan yang dibutuhkan keluarga Muslim di daerah tersebut.

“Saya ingin mengakui warisan indah dari gereja yang dibangun tahun 1903 ini,” kata Al Dawahdeh.
“Selama lebih dari satu abad, bangunan ini telah melayani masyarakat. House of Guidance Hobart akan meneruskan warisan itu.”

Rencananya, masjid ini akan menjadi tempat kegiatan pendidikan Islam, kelas bahasa Arab, serta dialog antaragama. Menurut Kaljeh, hal ini penting agar para remaja tetap memiliki dasar keagamaan yang kuat.

“Kami sangat mencintai tempat ini, dan karena itu kami ingin tetap berada di sini,” ujarnya.

Kebutuhan fasilitas keagamaan dan budaya

Tasmania belakangan mengalami kondisi brain drain, yaitu perpindahan tenaga profesional ke daerah lain setelah pandemi COVID-19. Ini menyebabkan jumlah penduduk yang keluar dari Tasmania lebih banyak dibanding yang masuk.

Selain faktor ekonomi, Al Dawahdeh dan Kaljeh menyebut kurangnya fasilitas agama dan budaya sebagai alasan mengapa sebagian orang memilih pindah dari Tasmania.

Saat ini, Tasmania menjadi satu-satunya negara bagian di Australia yang belum memiliki sekolah Islam, meskipun tahun ini Bowen Road Primary School mulai menawarkan studi Islam.
Tasmania sendiri hanya memiliki tiga masjid yang berada di Hobart dan Launceston.

Sambutan positif dari Uniting Church

Rohan Pryor, yang melakukan perjalanan dari Launceston ke Hobart untuk bertemu Al Dawahdeh dan Kaljeh, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan rencana tersebut.

“Komitmen mereka terhadap pendidikan dan keterlibatan dalam masyarakat luas adalah hal yang memperkaya kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Rosalind Terry, pensiunan pendeta Uniting Church, mengatakan bahwa pemeluk Kristen, Islam, dan Yahudi sebenarnya sama-sama disebut people of the book.
“Kita mungkin menyebut Tuhan dengan nama berbeda, tetapi sebenarnya kita menyembah Tuhan yang sama,” katanya.

Karena jumlah jemaat yang semakin menurun dan didominasi usia lanjut, Uniting Church Tasmania akhirnya memutuskan menjual gereja Lindisfarne. “Masih ada orang yang sangat sedih karena gereja harus dijual, tapi kami memang kesulitan menarik minat generasi muda,” kata Reverend Terry.

Pryor memahami rasa kehilangan itu, namun ia menambahkan, “Di tempat ini kini hadir kehidupan baru — sebuah komunitas yang juga memiliki keimanan, meski bentuknya berbeda dari tradisi Kristen Uniting Church.”


(ACF)