Mana yang Lebih Utama, Menikahi Gadis atau Janda?

N Zaid - Pernikahan 20/09/2025
Ilustrasi pernikahan. Foto: Pixabay
Ilustrasi pernikahan. Foto: Pixabay

Oase.id - Pertanyaan seputar pilihan pasangan hidup kerap menimbulkan perbincangan hangat: lebih baik menikahi gadis atau janda? Dalam sebuah ceramah, Ustadz Firanda Andirja menuturkan kisah penuh hikmah yang bersumber dari hadis Nabi ﷺ tentang hal ini.

Anjuran Nabi untuk Menikahi Gadis

Dalam sebuah perjalanan, sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu bercerita kepada Rasulullah ﷺ bahwa ia telah menikah. Nabi ﷺ kemudian bertanya, “Apakah dengan gadis atau janda?” Jabir menjawab, “Dengan janda, wahai Rasulullah.”

Rasulullah ﷺ lalu bersabda, “Mengapa tidak dengan gadis, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya dan dia bermain-main denganmu?”

Hadis ini menunjukkan keutamaan menikahi gadis, di mana pasangan suami istri sama-sama merasakan cinta pertama tanpa bayangan pasangan sebelumnya. Ikatan emosionalnya biasanya lebih mudah tumbuh, karena keduanya saling mengenal dari awal pernikahan.

Alasan Mulia Jabir Memilih Janda

Namun, Jabir memiliki alasan yang sangat mulia. Ayahnya gugur dalam Perang Uhud dan berpesan agar Jabir menjaga adik-adiknya. Ia khawatir gadis seusianya tidak mampu mengurus adik-adik yang masih kecil. Karena itu, Jabir memilih menikahi seorang janda yang lebih dewasa dan berpengalaman dalam mengurus keluarga.

Keputusan ini menjadi bukti kasih sayang dan tanggung jawab seorang kakak. Ia rela mengorbankan keinginannya demi kepentingan saudari-saudarinya. Pelajaran penting bagi kita: menikah bukan hanya soal keinginan pribadi, tetapi juga tanggung jawab keluarga.

Nabi dan Pilihan Istri-Istrinya

Menariknya, meskipun Nabi ﷺ menganjurkan menikahi gadis, beliau sendiri hanya menikahi satu gadis, yaitu Aisyah radhiyallahu ‘anha. Istri-istri beliau yang lain adalah janda, menandakan bahwa pernikahan dengan janda juga memiliki keutamaan dan tidak kalah mulia.

Kesimpulannya,  baik menikahi gadis maupun janda sama-sama diperbolehkan dan memiliki nilai kebaikan masing-masing. Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang berusaha memperhatikan janda dan anak yatim, kedudukannya seperti orang yang berjihad di jalan Allah.”

Artinya, menyayangi dan memperhatikan janda serta anak yatim merupakan amal besar yang bernilai jihad tanpa harus mengangkat pedang.

Pelajaran bagi kita: pilihlah pasangan bukan hanya berdasarkan status, tetapi juga niat dan tanggung jawab. Gadis atau janda, keduanya mulia bila niatnya untuk membangun rumah tangga yang diridhai Allah.


(ACF)
TAGs: Pernikahan