Pariwisata Saudi Lampaui Target 2030 Lebih Cepat, Kini Bidik 150 Juta Wisatawan

N Zaid - Tempat bersejarah di Arab Saudi 15/11/2025
Ilustrasi: Ist
Ilustrasi: Ist

Oase.id - Arab Saudi kembali mencetak tonggak penting dalam transformasi ekonominya. Target 100 juta wisatawan yang semula ditetapkan untuk 2030 justru tercapai lebih cepat, setelah Kerajaan membukukan 115,9 juta kunjungan pada 2024. Pencapaian ini menunjukkan bagaimana sektor pariwisata kini menjadi kekuatan baru di luar minyak.

Keberhasilan itu membuat pemerintah menaikkan target menjadi 150 juta wisatawan pada 2030. Untuk mendorong pencapaian berikutnya, Riyadh memperluas peluang investasi dan memperkenalkan panduan resmi bagi pelaku industri dalam forum UN Tourism ke-26.

Panduan bertajuk “Tourism Doing Business – Investing in Saudi Arabia” memuat peta peluang di sektor pariwisata. Menteri Pariwisata Ahmed Al-Khateeb menyebut Saudi sedang membuka salah satu pasar pariwisata paling dinamis di dunia. Sekjen UN Tourism, Zurab Pololikashvili, juga memuji kecepatan transformasi Saudi sebagai contoh nyata bagaimana visi dan investasi mampu mengubah industri global.

Pertumbuhan ini ditopang oleh sejumlah faktor, mulai dari kekayaan alam dan budaya yang selama bertahun-tahun minim eksplorasi, hingga proyek raksasa seperti NEOM, The Red Sea, AMAALA, Diriyah, dan AlUla. Proyek-proyek tersebut digarap dengan konsep futuristik dan keberlanjutan, serta diproyeksikan memberikan kontribusi lebih dari USD 40 miliar ke PDB.

Letak Saudi yang strategis juga memperkuat daya tariknya. Dalam radius tujuh jam penerbangan, negara ini bisa dijangkau oleh separuh populasi dunia. Infrastruktur udaranya meliputi 29 bandara, termasuk 10 bandara internasional yang pada 2024 melayani 128 juta penumpang.

Di sisi investasi, Saudi menawarkan dukungan finansial besar melalui Public Investment Fund (PIF) yang mengelola aset USD 925 miliar, Tourism Development Fund senilai USD 4 miliar, serta program enabler investasi pariwisata bernilai USD 11 miliar.

Reformasi visa menjadi elemen penting lain dalam kebangkitan sektor ini. Warga dari 66 negara kini bisa mengajukan eVisa untuk kunjungan wisata, bisnis, keluarga, maupun umrah. Pemerintah juga memperkenalkan visa transit gratis 96 jam guna menarik wisatawan stopover. Kebijakan ini membuat durasi tinggal wisatawan asing meningkat dari rata-rata 11 hari pada 2019 menjadi 19 hari pada 2024.

Dengan modal ekonomi dan proyek futuristik yang masif, Arab Saudi bergerak cepat untuk menjadikan dirinya salah satu pusat pariwisata terbesar di dunia. Dari negara yang dulu dikenal tertutup, kerajaan ini kini tampil sebagai destinasi global dengan ambisi besar di masa depan.


(ACF)