Doa Menahan Amarah ketika Berpuasa

Sobih AW Adnan - Doa Sehari-hari 02/05/2020
Photo by Muhammad Ruqiyaddin on Unsplash
Photo by Muhammad Ruqiyaddin on Unsplash

Oase.id- Puasa Ramadan tidak hanya berisi perintah menahan rasa lapar dan dahaga, akan tetapi juga anjuran untuk bisa mengendalikan emosi dan menghindari amarah.

Meskipun oleh sebagian ulama amarah tidak dihukumi sampai membatalkan puasa hingga mewajibkan seseorang untuk mengulangnya (qada), atau tidak tergolong dalam hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik, akan tetapi ketidak-teraturan dalam mengendalikan emosi dikhawatirkan bisa menghilangkan keutamaan-keutamaan berpuasa.

Godaan dan tantangan yang muncul saat berpuasa pun beragam. Selain penampakan makanan dan minuman yang terlihat begitu menggiurkan, segala permasalahan yang hadir ketika berpuasa pun terkadang bisa memancing luapan emosi keluar.

Demi menghindari membuncahnya rasa marah ketika berpuasa, berikut adalah beberapa doa sederhana yang bisa dibaca;

 

Menegaskan diri sedang berpuasa

Ketika terpancing kemarahan, bacalah ini sebanyak 2 kali;


إِنِّي صَائِمٌ

Inni shaimun.

"Sesungguhnya saya sedang berpuasa." 

Baca: Bacaan Doa Kamilin Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

 

Doa ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda;

"Puasa itu benteng (perisai). Apabila salah seorang dari kalian berpuasa, janganlah ia berkata keji dan berbuat tidak senonoh. Jika ada seorang yang hendak memusuhinya atau memakinya, hendaklah ia berkata, 'Inni shaimun. Sesungguhnya aku sedang berpuasa' sebanyak dua kali."

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah menjelaskan, ada perbedaan pendapat apakah kalimat "Inni Shaimun" itu diucapkan melalui lisan atau cukup digumamkan di dalam hati.

Diucapkan melalui suara yang bisa didengar bertujuan agar orang yang memancing kemarahan bisa tersadar bahwa yang dihadapinya adalah orang yang sedang berpuasa. Sementara cukup menyimpannya di dalam hati bermaksud menahan diri dan menghindari berbantah-bantahan lebih lanjut.

Meski begitu, Imam Nawawi berkesimpulan, pendapat pertama, yakni melafalkan secara lisan lebih afdal karena dianggap lebih dekat dengan maksud hadis. 

 

Bersumber dari Al-Qur'an

Ada juga pilihan lain doa dalam menahan amarah. Salah satunya, doa yang dikutip dari QS. Al-Baqarah: 250;


رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Rabbana afrigh 'alainaa ṣabraw wa tsabbit aqdaamanaa wanṣurnaa 'alal qaumil kaafiriin

"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Doa ini adalah doa dibaca Thalut jelang menumbangkan Raja Jalut, raksasa yang berbuat kezaliman.

Baca: Sumpek di Rumah Terus? Ini Doa agar Tempat Tinggal Terasa Luas dan Nyaman

 

Taawuz

Pilihan doa berikutnya cukup simpel, yakni hanya dengan membaca taawuz.

 

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ


A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim

"Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."

 

Doa ini sebagaimana dianjurkan dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda;

"Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taawuz, A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang."

 

Sumber: Disarikan dari Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.


(SBH)