Tiga Dosen ITS Menangkan Program Hibah World Class Professor 2020

Medcom.id - Pendidikan 06/08/2020
Photo by Medcom.id
Photo by Medcom.id

Oase.id- Tiga dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memenangi program hibah World Class Professor (WCP) 2020 yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Terdapat total 34 dosen di seluruh Indonesia yang dinyatakan lolos seleksi wawancara dan menjadi penerima program WCP.

Tiga orang tersebut ialah Dr rer pol Dedy Dwi Prastyo MSi dari Departemen Statistika, Subchan SSi MSc PhD dari Departemen Matematika, dan Dr Umi Laili Yuhana SKom MSc dari Departemen Teknik Informatika.

 

WCP sendiri adalah program yang memberikan kesempatan bagi dosen dalam negeri untuk melakukan kolaborasi dan berjejaring dengan profesor kelas dunia. Profesor yang diundang akan melakukan kunjungan dan ditempatkan di perguruan tinggi di Indonesia.

Sedangkan pihak dalam negeri juga akan mengirim peneliti Indonesia ke instansi asal profesor tersebut, “Hal tersebut dilakukan selama kurun waktu maksimum November nanti,” jelas salah satu penerima program, Umi, dilansir dari Medcom.id, Kamis, 6 Agustus 2020.

Dosen yang akrab disapa Yuhana tersebut melanjutkan, dalam program ini dapat dilakukan beberapa kegiatan. Di antaranya publikasi bersama di jurnal internasional yang memiliki indeks Q1 atau Q2 antarpeneliti Indonesia dan WCP, menjalin kerja sama antarinstansi WCP dan pengusul, melaksanakan kegiatan seminar atau workshop serta pembimbingan mahasiswa S3.

Dalam proposal pengajuannya yang bertajuk World Class Professor Program in Assessing Student Competency for Rudimentary Education due to Covid-19 Outbreak, Yuhana mengundang Profesor Wenny Rahayu dari La Trobe University, Melbourne, Australia.

Menjalin relasi dengan profesor diaspora asal Indonesia tersebut, Yuhana berencana untuk mengadakan beberapa webinar dan workshop seputar big data dan tips seputar publikasi internasional serta riset bersama, hingga mengadakan MoU antara ITS dengan La Trobe.

Dalam rancangan kegiatannya tersebut, dosen kelahiran 1979 ini melibatkan beberapa anggota dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC). Antara lain Prof Mauridhi Hery Purnomo, Dr Eko Mulyanto Yuniarno, Dr Siti Rochimah, Siska Arifiani SKom MKom, dan dua mahasiswa S3 Teknik Elektro dan seorang mahasiswa S3 Teknik Informatika.

Yuhana berharap kontribusinya dalam kegiatan ini dapat membawa nama ITS ke kancah dunia dan mewujudkan langkah ITS menjadi perguruan tinggi tingkat dunia. “Tahun ini kegiatan tetap dilaksanakan walaupun secara daring. Hal itu tentu dapat mengurangi risiko terpapar pandemi,” tutup Direktur Pengelolaan Teknologi dan Sistem Informasi ITS ini.

Nama lain yang lolos dalam program ini adalah Subchan. Beranggotakan Dr Dieky Adzkiya, Dr Tahiyatul Asfihani dan Hendro Nurhadi PhD, dosen asal Departemen Matematika ini mengundang Profesor Seungkeun Kim asal Chungnam National University, Korea.

Melalui proposalnya yang berjudul Quality Improvement of Publication and Internationalization through the World Class Professor Program, Subchan merancang program penguatan internasionalisasi dengan melakukan kolaborasi bersama Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Perguruan Tinggi Mechatronics and Industrial Automation Research Centre ITS.

“Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi penulisan publikasi ilmiah, bimbingan dan workshop bersama,” tuturnya.

Lelaki yang juga menjabat Kepala Departemen Matematika ITS ini berharap proposalnya akan membawa manfaat dan melaju ke langkah berikutnya, meskipun seluruh kegiatan harus dilaksanakan secara daring.

Sementara itu Dedy Dwi Prastyo berencana mengundang Prof Dr Muhammad Hisyam Lee dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Beranggotakan Dr Suhartono MSc dari departemen yang sama, dosen Departemen Statistika ini akan mengadakan beberapa seminar dan workshop dengan target peserta dari bidang Statistika dan Analitika Data se-Indonesia.

Adapun agenda lainnya yakni pembahasan publikasi ilmiah melalui diskusi dan Focus Group Discussion (FGD). “Karena adanya pandemi, semua kegiatan akan dilakukan melalui media daring,” jelas dosen asal Pacitan ini.


(FER)
TAGs: Pendidikan