Membedakan Zakat, Infak dan Sedekah

Lampost.co - Zakat Zakat Fitrah Ramadhan Idulfitri Sedekah 30/04/2022
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Secara bahasa, zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh  seorang muslim dan diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Perintah zakat juga termasuk dalam salah satu rukun Islam.

Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan menunaikan zakat fitrah yang bisa dilakukan hingga sebelum melaksanakan ibadah salat idulfitri.

"Rasulullah ﷺ mewajibkan zakat fithri (fitrah) dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan salat ‘ied.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbicara soal zakat, Ustaz Sobih Adnan menjelaskan, sebagian dari umat Islam seringkali masih dibingungkan oleh perbedaan antara zakat, infak, maupun sedekah. Menurutnya, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diambil dari harta tertentu dan wajib diserahkan kepada golongan tertentu (mustahik).

"Sedangkan sedekah lebih mirip donasi atau sumbangan sukarela. Itu pun jika tidak dikaitkan dengan nazar," kata Sobih, dalam Kajian Jumat Pagi, Kitab Riyadhus Shalihin, Bab 216: Serba-serbi Zakat, di Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) Lampung, Kompleks HU Lampung Post , Jumat, 29 April 2022.

Sementara pengertian infak, kata pria yang akrab disapa Gus Sobih itu, diambil dari kata 'nafaqa' yang bermakna keluar. Artinya, apapun bentuk dari proses mengeluarkan atau mendonasikan harta bisa disebut infak.

"Setiap zakat adalah infak, tetapi tidak semua infak adalah zakat. Sebab, bisa juga dalam bentuk sedekah," kata dia.

Secara bahasa, lanjut dia, zakat memiliki tiga makna, yakni penyucian, pengembangan, dan keberkahan.

"Zakat menyucikan jiwa juga mampu mengembangkan keperiadian orang yang berzakat," kata dia.

Gus Sobih juga merujuk QS. Al-Baqarah: 261 yang berbunyi;

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

"Itu pun dengan syarat, zakat harus ditunaikan secara jujur dan ikhlas," sambung dia.

Sedangkan kecenderungan berjejernya perintah zakat setelah seruan mendirikan salat lebih menunjukkan bahwa Islam tidak cuma hadir dalam bentuk penghambaan manusia kepada Tuhannya tetapi juga menekankan prinsip sosial.

"Lafaz 'Aqimu as-shalah, wa atuz zakat' disebutkan lebih dari 80 kali di dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan penting bagi kita untuk menjaga hubungan dengan Allah, sekaligus hubungan dengan sesama manusia," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Lampost.co dengan judul: "Perbedaan Zakat, Infak, dan Sedekah"


(ACF)