Hadis-hadis Keutamaan Berkurban

Fera Rahmatun Nazilah - Hadis Hari Ini 27/07/2020
Photo by Freepik
Photo by Freepik

Oase.id- Zulhijah tak hanya dikenal sebagai bulan haji, melainkan juga ibadah kurban. 

Tak cuma sarat dengan semangat berbagi, ibadah yang Allah Swt perintahkan kepada Nabi Ibrahim As ini juga menyimpan beragam keutamaan.

Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan berkurban, di antaranya;

Ibadah yang paling dicintai Allah pada hari Raya Iduladha

Allah Swt amat menyukai ibadah kurban. Di hari kiamat kelak, anggota badan hewan yang dikurbankan akan jadi saksi kebaikan.

Dari Aisyah Ra, Nabi Saw bersabda; 

"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah (berkurban). Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadis di atas dinilai lemah (dhaif) karena dalam sanadnya ada Abi Al-Mutsanna atau Sulaiman bin Yazid Al-Audi yang dikenal sebagai dhaiful hadits (sering meriwayatkan hadis-hadis dhaif).

Meskipun begitu, dalam Al-Musthalahat Al-Haditsiyah disebutkan, hadis yang diriwayatkan perawi ini boleh ditulis  untuk i’tibar (ditinjau ulang untuk mengetahui apakah ada perawi lainnya yang meriwayatkan hadis tersebut).

Akan tetapi Imam As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Ash-shagir menilai hadis ini hasan.

Tetesan darahnya diganjar ampunan

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Sunan Al-Kubra;

“Wahai Fatimah berdirilah menuju hewan kurbanmu dan saksikanlah ia. Karena sesungguhnya pada tetesan pertama yang mengalir dari darahnya, Allah Swt akan mengampuni semua dosa-dosamu yang terdahulu. Kemudian ucapkanlah ‘Inna shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘alamin (Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Allah tuhan semesta alam)." Sabda Rasulullah Muhammad Saw.

“Wahai Rasulullah, apakah itu khusus untuk ahlul bait saja atau untuk seluruh umat muslim?” tanya Fatimah.

“Itu umum, bagi kita dan seluruh umat muslim,” jawab Rasulullah Saw

Hadis ini juga dinilai dhaif karena pada sanadnya ada Abi Hamzah as-Tsumali atau Tsabit bin Abi Shafiyah Al-Azdi yang dikenal sebagai dhaiful hadits.

Meskipun demikian, hadis-hadis yang dhaifnya tidak parah masih boleh digunakan untuk fadhilah amal.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Ini Keutamaan Puasa Zulhijah

 

Di setiap bulunya dinilai kebaikan

Para sahabat Rasulullah Saw bertanya, "Wahai Rasulullah, hewan-hewan kurban apa ini?"

"Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim," jawab Rasulullah Saw.

"Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?" mereka bertanya lagi.

"Setiap rambut terdapat kebaikan."

"Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?" Mereka bertanya lagi.

"Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Status hadis di atas juga dhaif  lantaran dalam sanadnya ada dua perawi yang bermasalah, yaitu Abi Daud atau Nafi bin Al-Harits Al-Hamdani yang dicurigai sebagai pemalsu hadis, dan Aidzillah Al-Mujasyi’i yang dinilai dhaiful hadis.

Dalam Al-Musthalahat Al-Haditsiyah dijelaskan, hadis yang diriwayatkan oleh perawi ini tidak boleh dijadikan hujah maupun i’tibar.

Sekalipun mayoritas hadis tentang keutamaan kurban dhaif, bukan berarti amalan sunnah ini tak mengandung banyak pahala. Sebab kurban adalah ibadah yang sangat disukai Allah Swt, bahkan perintah kurban sudah ada sejak masa Nabi Adam As dan Nabi Ibrahim AS.

 

Selama bermukim di Madinah, Rasulullah Saw tak pernah melewatkan ibadah ini di setiap tahunnya. Beliau juga berkurban untuk istri-istrinya. Dengan berkurban berarti kita menjalani tuntunan Nabi Muhammad Saw.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Sunan Al-Kubra karya Al-Baihaqi, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah. Sunan Ahmad, serta Al-Musthalahat Al-Haditsiyah karya Sayyid Abdul Majid al-Ghauri.


(SBH)