Ummu Atiyyah: Merawat yang Terluka di Medan Jihad

N Zaid - Sirah Nabawiyah 02/01/2023
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Umm Atiyyah, yang bernama Nusaybah binti Al-Harith, adalah seorang hamba Islam yang berdedikasi. Ketika Nabi ﷺ melakukan ekspedisi jihad, biasanya dia membawa beberapa wanita bersamanya. Dia akan mengambil salah satu istrinya dan beberapa wanita yang mampu melayani tentara, terutama ketika terjadi pertempuran. 

Ummu Atiyyah selalu siap untuk bergabung dengan pasukan Muslim. Dia melaporkan: "Saya pergi dengan utusan Tuhan dalam tujuh ekspedisi: saya akan menjaga barang-barang mereka, memasak untuk mereka, merawat yang terluka dan merawat yang sakit." (Diriwayatkan oleh Muslim).

Ummu Atiyyah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan rumah tangga Nabi ﷺ. Dia ramah dengan istri-istrinya, terutama Aisyah. Dia juga dekat dengan putri-putri Nabi ﷺ. Memang dialah yang menyiapkan jenazah putri sulungnya untuk dimakamkan, ketika Zainab meninggal di awal tahun ke-8. 

Diriwayatkan juga bahwa dialah yang juga menyiapkan jenazah putri Nabi ﷺ yang lain, Ummu Kulthoom untuk dimakamkan. Dia ingin memberikan layanan kepada keluarga Nabi ﷺ. Menjadi seorang wanita yang cerdas, dia dengan demikian dapat melaporkan bagaimana wanita yang meninggal harus dipersiapkan untuk penguburan. Kami telah belajar ini darinya.

Ummu Atiyyah meriwayatkan empat puluh Hadits, enam di antaranya diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Al-Bukhari meriwayatkan satu lagi dari dirinya sendiri dan dari Muslim.  Hadis-hadisnya yang lain terkait dengan antologi lainnya. Umm Atiyyah tinggal selama beberapa waktu di Basra, di Irak selatan, di mana sejumlah ulama belajar darinya Hadits Nabi ﷺ. 

Ali, sepupu Nabi ﷺ dan Khalifah keempat biasa mengunjunginya di sana. Namun, dia kembali ke Madinah di mana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya.Tidak diketahui tentang di tahun berapa ia meninggal dunia, namun dia hidup selama bertahun-tahun setelah empat Khalifah, yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang wanita muda, mungkin berusia akhir belasan atau awal dua puluhan, ketika dia menerima Islam.


(ACF)