Bolehkah Berdoa Dalam Bahasa Indonesia Ketika Salat?

Oase.id - “Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim, no. 482)
Hadis ini menjadi dasar kuat bagi setiap muslim untuk memahami bahwa sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam salat, melainkan puncak keintiman antara hamba dan Sang Pencipta. Dalam posisi paling rendah secara jasmani, seorang hamba justru berada pada derajat paling tinggi secara ruhani.
Ustadz Rizal Yuliar Putrananda menjelaskan, “Ketika seseorang sujud, di saat itulah hatinya paling dekat dengan Allah. Maka jangan sia-siakan momen itu. Perbanyaklah doa, mintalah apa pun yang kau butuhkan dari Rabbmu.”
Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul dari jamaah: “Ustadz, apakah boleh berdoa dalam sujud menggunakan bahasa Indonesia?”
Menjawab Pertanyaan tentang Bahasa Doa
Menanggapi hal itu, Ustadz Rizal menjelaskan bahwa dalam konteks doa saat sujud—selain doa yang sudah ditetapkan dalam bacaan salat—seorang muslim diperbolehkan memanjatkan doa pribadi, bahkan dalam bahasa yang ia pahami, termasuk bahasa Indonesia. Alasannya, doa adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya, dan Allah Maha Mengetahui setiap isi hati tanpa batasan bahasa.
“Berarti mengucapkan hal yang tidak ada di bacaan solat, khusus untuk doa saat sujud, boleh,” ujar beliau.
Dalam kesempatan lain Ustadz Sofyan Chalid Ruray menambahkan bahwa sebaiknya di masa depan, seseorang belajar untuk berdoa dalam bahasa Arab.
“Namun, tentu saja, jika seseorang mampu melafalkannya dalam bahasa Arab, itu lebih utama karena sesuai dengan bahasa Al-Qur’an dan sunnah.”
Pandangan ini juga didukung oleh konteks keumuman hadis tentang keutamaan berdoa dalam sujud. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak membatasi bahasa doa dalam hadis tersebut. Oleh karena itu, sebagian ulama memberikan kelonggaran selama doa itu dilakukan dengan adab dan ketulusan.
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad yang biasa disapa UAS mengatakan bahwa sebaiknya ucapan doa itu dalam hati saja, tidak diucapkan di mulut yang bisa membatalkan salat.
(ACF)