Ancaman Bom Salat Ganggu Jumat di Masjid Muhammad Washington DC

N Zaid - Kerukunan dan Toleransi 20/08/2023
Foto: theislamicinformation
Foto: theislamicinformation

Oase.id - Ancaman bom palsu menyebabkan gangguan besar di Masjid Mohammed (Masjid Muhammad) di Washington, D.C. selama sholat Jumat (18/8). Namun, tindakan cepat dan efektif yang diambil oleh penegak hukum memastikan keamanan jemaah, karena dengan cepat ditentukan bahwa ancaman tersebut tidak berdasar.

Menyusul informasi tersebut, Departemen Kepolisian Metropolitan disiagakan tentang potensi ancaman tersebut. Petugas polisi segera tiba di masjid dan dengan aman mengevakuasi jemaah selama sholat mereka. Selain itu, penjinak bom khusus dan anjing terlatih untuk mendeteksi bahan peledak dikirim ke tempat kejadian.

Imam Yusuf Selim menceritakan saat-saat menegangkan ketika penegak hukum tiba di masjid dalam khotbahnya. Ancaman bom sempat mengganggu pertemuan damai itu, namun perhatian utama Selim adalah keselamatan para jemaah. Bekerja dalam koordinasi, Mohamed Abdulmalik, kepala keamanan masjid, secara efisien memimpin jemaah meninggalkan tempat itu. Yang penting, anjing-anjing yang digunakan dalam evakuasi ditempatkan di area yang terpisah dari ruang salat.

Imam Selim menegaskan, para ahli bom memusatkan upaya mereka di wilayah tertentu yang disebutkan dalam ancaman tersebut. Karena secara bertahap menjadi jelas bahwa ancaman tersebut tidak memiliki kredibilitas, jemaah diizinkan masuk kembali ke masjid dan melanjutkan sholat mereka.

Meskipun insiden tersebut akhirnya terbukti tanpa substansi, dampaknya terhadap masyarakat tetap bertahan. Selim menekankan pentingnya pihak berwenang memperlakukan masalah seperti itu dengan keseriusan yang pantas mereka terima.

Mohamed Abdulmalik mengucapkan terima kasih atas tanggapan cepat dari pihak berwenang, meskipun penyelidikan selanjutnya mengkonfirmasi bahwa situasinya adalah alarm palsu. Aparat penegak hukum mengkategorikan insiden tersebut sebagai “kejahatan kebencian,” menggarisbawahi bias yang dapat menyebabkan ancaman terhadap tempat ibadah.

Peristiwa kisruh itu mengingatkan tantangan yang dihadapi beberapa komunitas agama. Meskipun ancaman tersebut ternyata sama sekali tidak berdasar, kewaspadaan yang ditunjukkan tidak hanya oleh para pejabat Masjid tetapi juga jamaah dan lembaga penegak hukum berfungsi sebagai bukti pentingnya persatuan di masa-masa sulit.(tii)


(ACF)