Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem saat Ibadah Haji

Phooby Kamaratih - Haji Tips Kesehatan 09/06/2022
Gambar oleh Abdullah Shakoor dari Pixabay
Gambar oleh Abdullah Shakoor dari Pixabay

Oase.id - Musim haji telah tiba. Setelah dua tahun tertunda, akhirnya jamaah haji asal Indonesia bisa menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni naik haji. Sejak kloter pertama diberangkatkan pada 5 Juni lalu, hingga kini sudah 10.000 lebih jamaah haji asal Indonesia diterbangkan ke tanah suci.

"Total jamaah yang telah diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 11.592 orang," ujar Sekretaris Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Ahmad Abdullah dalam konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, yang ditayangkan via Youtube Kemenag, Kamis (9/6/2022).

Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir, jamaah haji yang berangkat tahun ini juga diingatkan untuk terus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, jamaah juga diminta untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi di sekitaran Mekah.

Dilansir dari newsdelivers.com, Mekah memiliki iklim gurun yang panas dan kering. Pada awal musim panas, sekitar bulan Juni, suhu bisa naik hingga 47°C (117°F). Hal ini tentu membahayakan para jamaah terutama jika sedang beribadah pada siang hari. 

Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, berikut Oase.id membagikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan para jamaah agar terhindar dari penyakit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.

Tips Menghadapi Sengatan Matahari saat Ibadah Haji

1. Payung/Penutup Kepala

Selalu sedia payung untuk menghindari paparan sinar matahari, atau bisa menggunakan jenis penutup kepala lainnya. Hal ini diperlukan saat sedang melakukan tawaf di siang hari dan pada area terbuka sekitar Ka'bah

2. Istirahat

Beristirahat yang cukup atau memanfaatkan jeda saat beribadah dengan beristirahat. Ketika melakukan ibadah wukuf di arafah, jamaah juga harus tetap berada di tenda. Jangan duduk di ruang terbuka di luar tenda jika tidak ada keperluan mendesak.

3. Krim Tabir Surya

Selalu gunakan krim tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari, terutama saat ibadah sa’i dan tawaf di sore hari.

4. Konsumsi Air Putih

Mengonsumsi air putih atau air zam-zam yang cukup. Hal ini untuk menghindari tubuh mengalami dehidrasi. Ingat selalu untuk minum air putih minimal 2 liter per hari.

5. Semprotan Air

Sediakan juga sprayer atau botol semprotan air. Jika suhu dirasa sangat menyengat, maka jamaah bisa menyemprotkan air ke tubuh terutama kepala, leher, dan bahu untuk menurunkan suhu tubuh.


(ACF)