Ayat Al-Quran yang Melarang Kita Menyebarkan Berita Bohong atau Hoaks

Octri Amelia Suryani - Berita Bohong Hoaks Al-Quran 21/07/2022
Ilustrasi Berita Bohong atau Hoaks (Foto: Markus Winkler dari Pixabay)
Ilustrasi Berita Bohong atau Hoaks (Foto: Markus Winkler dari Pixabay)

Oase.id - Keberadaan media sosial (medsos) adalah sebuah keniscayaan. Di era digital saat ini, kita tidak mungkin menghindar dari medsos. Medsos telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Keberadaannya memiliki pengaruh sangat besar di seluruh bidang kehidupan.

Di Indonesia, medsos saat ini memiliki jumlah pengguna yang sangat besar. Penggunanya pun tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Tidak menampik usia, mulai dari usia anak-anak, muda, bahkan sampai usia tua tidak asing lagi dengan medsos.

Menurut salah satu Dosen Fakultas Ilmu Sosial & Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Bono Setyo, pesatnya perkembangan medsos ini dipengaruhi oleh dua hal.

Alasan Perkembangan Media Sosial begitu Pesat 

1. Perkembangan teknologi

Teknologi mengalami evolusi semakin ke sini semakin cepat. Bisa dilihat ke belakang mulai belum ditemukannya teknologi internet masih menggunakan mesin cetak, radio, televisi, dan kemudian saat ini berkembang media baru berupa online dan medsos. Teknologi berbasis internet berkembang sangat pesat. Bahkan bisa dikatakan sebagai revolusi teknologi.

2. Semua bisa memiliki medsos

Untuk memiliki media konvensional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Namun berbeda dengan medsos, semua orang dengan mudah dan tanpa modal yang banyak bisa memiliki dan mengakses medsos sepenuh hati.

Dampak Media Sosial

Terlepas dari perkembangan yang pesat, medsos tentu mengandung dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dampak yang terakhir ini menjadi tantangan kita bersama. Bahwasanya salah satu dampak negatif medsos adalah sering kali disalahgunakan oleh orang-orang atau pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan dan keuntungan pribadi atau kelompoknya. Digunakan tanpa memikirkan kerugian atau kerusakan bagi pihak lain bahkan bagi masyarakat dan negara.

Misalkan, penyalahgunaan yang paling sering adalah digunakan untuk penyampaian berita atau informasi bohong yang biasa disebut dengan hoaks. Di Indonesia saat ini penyebaran berita bohong dari ke hari makin tumbuh subur. Berita bohong melalui medsos menyebar dengan luas dan sangat cepat.

Ayat Al-Quran yang Melarang Kita Menyebarkan Berita Bohong atau Hoaks 

Padahal sebenarnya, agama Islam melalui kitab suci Al-Quran telah melarang kita menyebarkan berita bohong. Terdapat beberapa ayat yang menyinggungnya secara langsung maupun tidak langsung. Salah satunya Surah Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi: 

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ

Latin: Yaaa ayyuhal laziina aamanuu in jaaa'akum faasqum binaba in fatabaiyanuuu an tusiibuu qawmam bijahalatin fatusbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”

Berdasarkan ayat tersebut, Allah Swt memberikan tuntunan agar manusia selalu bersikap hati-hati. Manusia agar tidak gegabah dan tidak tergesa-gesa dalam menerima sebuah berita. Khususnya jika suatu berita datang dari seorang yang sudah dikenali kefasikannya.

Ayat tersebut juga mengisyaratkan agar masyarakat selalu melakukan klarifikasi saat menerima berita. Apalagi menerima berita tersebut dari orang yang tidak kita kenal. Hal ini juga telah dijelaskan dalam Surah Al-Ahzab ayat 70-71 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Latin: Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha waquuluu qoulang syadiidaa. Yushlih lakum a’maalakum wayaghfir lakum dzunuubakum wa may yuthi’il laaha wa rosuulahuu faqod faaza fauzan ‘adhiimaa

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Ayat tersebut di atas dengan gamblang menjelaskan bahwa Allah Swt menyukai umatnya yang berkata jujur. Allah tentunya akan memberikan balasan yang setimpal bagi orang-orang yang bertakwa dan mengikuti perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Kesimpulannya, janganlah kita menjadi orang-orang yang suka menyebar berita bohong. Memberikan berita yang jujur akan jauh lebih baik dan lebih bermanfaat untuk kita semua.


(ACF)