Hukumnya Namimah atau Adu Domba dalam Ajaran Islam

Octri Amelia Suryani - Adu Domba Fitnah Berita Bohong Hukum Islam 05/08/2022
Adu Domba (Foto: Ivan Tamas dari Pixabay)
Adu Domba (Foto: Ivan Tamas dari Pixabay)

Oase.id - Namimah artinya mengadu domba. Suatu perbuatan yang tercela dan dilarang oleh agama Islam karena dapat membuat kerusakan atau perpecahan di antara manusia.

Adu domba adalah perbuatan menyebarluaskan berita yang tidak benar atau membuat fitnah. Fitnah dimaksudkan agar antar individu tidak saling menyukai satu sama lain sehingga timbul permusuhan. 
Hal ini sangat jelas disebut oleh Rasulullah ﷺ dalam hadisnya:

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ».

Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Muhammad berkata, “Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia”.

Jika terus menerus dilakukan dalam kehidupan sosial, adu domba sangat membahayakan. Adapun bahaya yang ditimbulkan antara lain muncul rasa saling curiga sesama manusia, jatuhnya nama baik dan martabat seseorang, dan timbulnya ketidakharmonisan sosial.

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa orang yang suka mengadu domba akan mendapat siksa kubur. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Artinya: Nabi melewati dua kuburan, lalu Beliau bersabda, “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Mengapa Anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Semoga Allâh meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”.

Selain hadis tersebut, Allah Swt juga melarang untuk patuh pada orang yang melakukan namimah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Qalam ayat 10-11:

وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافٍ۬ مَّهِينٍ (١٠) هَمَّازٍ۬ مَّشَّآءِۭ بِنَمِيمٍ۬ (١١) 

Artinya: Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.

Begitu jelas Islam melarang untuk berbuat adu domba. Selain dapat ancaman siksa kubur, pelaku adu domba juga terancam tidak dapat masuk surga.


(ACF)