Bacaan Takbir Idulfitri Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Fera Rahmatun Nazilah - Idulfitri 2020 23/05/2020
Photo by  Dinodia Photo from Gettyimage
Photo by Dinodia Photo from Gettyimage

Oase.id- Ramadan berakhir, Idulfitri tiba. Umat Muslim dianjurkan menghidupkan malam hari raya dengan zikir, selawat, dan berbagai amal saleh lainnya. 

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Barangsiapa menghidupkan malam dua hari raya (dengan ibadah) karena mengharap pahala Allah, maka hatinya tidak akan mati di hari matinya semua hati.” (HR Ibnu Majah dan Syafi’i)

Zikir yang sunah dibaca saat dua hari raya, baik Idulfitri maupun Iduladha adalah takbir (Allahu Akbar).

 

Pada hari raya Idulfitri, disunahkan bertakbir sejak matahari tenggelam (awal Syawal) hingga sebelum pelaksanaan salat Id. Dianjurkan bertakbir setiap kali selesai melaksanakan salat wajib dan dalam keadaan lainnya, baik saat berdiri, duduk, berjalan, bahkan ketika berbaring di kasur. 

Baca: Manfaat Tersembunyi di Balik Nastar, Sang Camilan Khas Lebaran

 

Sedangkan pada hari raya Iduladha disunahkan bertakbir setelah salat subuh di hari Arafah hingga setelah salat Asar di akhir hari Tasyrik (11-13 Zulhijjah).

 

Berikut adalah lafaz lengkap takbir yang dibaca pada hari raya Idulfitri; 

 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الحَمْدُ.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكاَفِرُوْنَ. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الحَمْدُ.

 

Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd
Allahu akbar kabiira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhaanallahi bukratan wa ashiilaa. Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyaahu, mukhlishiina lahud diin, wa lau karihal kaafirun. Laa ilaaha illahu wahdahu shadaqa wa’dahu, wa nashara ‘abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu. Laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd.

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan milik Allah lah segala pujian

Allah Maha Besar, segala pujian milik Allah, Maha Suci Allahdi waktu pagi dan petang. Tidak ada tuhan selain Allah, tidaklah kami menyembah kecuali kepada-Nya, dengan ikhlas taat pada-Nya, meskipun orang-orang kafir membenci. Tidak ada tuhan selain Allah semata, Ia memenuhi janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan kelompok (musuh-Nya) sendirian. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan milik Allah lah segala pujian."

Baca: Niat Zakat Fitrah Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya

 

Dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah dijelaskan, pokok lafaz takbir adalah Allahu Akbar (3).

Sementara Imam Syafi’i menyatakan, apabila ditambah dengan “Allahu akbar kabiira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhaanallahi bukratan wa ashiilaa. Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyaahu, mukhlishiina lahud diin, wa lau karihal kaafirun. Laa ilaaha illahu wahdahu shadaqa wa’dahu, wa nashara ‘abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu. Laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd” maka lebih baik.

Kemudian Imam Nawawi mengemukakan, tak mengapa jika menambah bacaan “Laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd” seperti yang biasa diucapkan orang-orang. 

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.


(SBH)