Kisah Mantan Musisi Jazz Inggris Mualaf Mengalami Sihir Berkedok Islam

N Zaid - Penyakit Hati 07/01/2023
John Fontain. Foto: Youtube
John Fontain. Foto: Youtube

Oase.id - John Fontain lahir di Manchester, Inggris. Dia adalah seorang musis jazz yang sempat tinggal di Afrika. Ia membagi kisah yang menarik, tentang bagaimana ia bersinggungan dengan dunia sihir, selama ia tinggal di Benua Hitam itu.

Fontain sempat menetap di Sierra Leone untuk keperluan bisnis permata. Kebetulan ia memiliki teman seorang Muslim. Dari teman ini lah ia mengenal jimat. Jimat itu, menurut temannya adalah bagian dari Islam, karena menggunakan kalimat-kalimat dalam Al-Quran di dalamnya.  Saat itu John Fontain belum memeluk Islam.

"Teman saya mereka biasa mempraktikan sihir, tetapi mereka tidak pernah menyebutnya sihir atau magic, mereka sebenarnya menganggap itu adalah bagian dari Islam," kisah Fontain dalam sebuah wawancara di kanal Youtube, iERA. 

"Saya tahu ada perbedebatan tentang jimat, tetapi mereka biasa menggunakan jimat dan mereka berpikir Quran lah yang ada di dalam jimat-jimat itu, tetapi sebenarnya tidak," kata Fontain. 

"Saya pernah membukanya, dan di dalamnya hanya angka dan nama setan, dan hal-hal yang buruk, dan mereka menggunakan karena percaya hal ini melindungi mereka dari polisi,dan mereka memberikan saya jimat untuk melindungi diri saya dari polisi," jelas Fontain.

"Saya membawanya selama dua tahun di dompet saya, saat itu saya tidak tahu apa di dalam. Saya tidak mempercayai apa pun tapi saya begitu saja meletakkannya di dalam dompet."

"Tapi sepertinya setan membuatnya agar kamu mempercayai benda itu," ujarnya.

Fontain pernah mengalami kejadian yang membuatnya takjub pada jimat yang ia letakkan di dompet itu. Suatu ketika, menurut Fontain, polisi memeriksa seluruh bawaannya. Ketika polisi itu mengeluarkan jimat dari dompetnya, polisi itu tiba-tiba saja seperti orang yang tersengat sesuatu yang mengejutkan dan menyakitinya, sehingga polisi itu menyuruh Fontain pergi.

Saya ingat suatu ketika di Sierra Leone ada polisi menarik saya  dan dia mengeluarkan semua yang ada di dlam dompet dan kantong saya, dan dia mengeluarkan jimat itu dan dia sangat terkejut, dan seperti sesuatu kemudian membakarnya dan dia meminta saya mengambil semua. Akhirnya saya mulai mengimani jimat itu/" 

"Saya tidak menyadari bukan jimat itu yang membakarnya, setan menginginkan saya untuk mengimani benda itu melindungi saya dari polisi jadi mungkin setan datang kepadanya dan menyentuhnya atau mencubitnya atau memukulnya atau berbisik padanya, saya tidak tahu. Namun yang digaris bawahi setan membuat polisi ini takut dan saya mengatribusinya ini ke benda itu." 

Kejadian itu bukan cuma sekali. Ia pernah berhadapan juga dengan polisi di lain waktu, dan kejadian yang serupa kembali ia alami. Polisi itu seperti orang ketakutan dan menyuruh John Fontain pergi. 

"Saya akhirnya beranggapan dengan jimat ini saya bisa melakukan apa pun bisa mencuri bisa melakuan kriminal apa pun yang saya inginkan."

Setan memberikan assist. Memang  semua terjadi atas izin  Allah. Allah membiarkan karena kita membiarkan diri sendiri tersesat," paparnya. 

Fontain dalam Youtube berjudul "Black Magic Led Me To Islam" mengaku pernah mendatangi suatu tempat yang menjadi sarang penyihir, yaitu Kabbalah.

Di sana, ada seperti hutan di mana banyak orang yang dianggap syekh dengan atribut muslim dan Al-Quran mempraktikan sihir, namun orang-orang menganggap mereka adalah orang alim.

"Mereka mungkin memang syekh, tapi memang mereka belajar sihir dan jin, bicara dengan jin, meramal, orang  pesoalan pribadi 
membodohi orang," papar John.

Hingga akhirnya John Fontain kembali ke Inggris, dan dia bercerita tentang jimatnya. Ia terkejut karena temannya itu menyebut itu sihir, bukan bagian dari Islam dan haram. 

Ia kemudian membaca Al-Quran, dan ketika sampai pada surat Al-Falaq, ia merasa bergetar karena apa yang ada dalam surat itu ia saksikan sendiri. Yaitu ketika penyihir mengikat dan meniup buhul di sebuah tempat di Kaballah. 

"Subhanllah ketika surat Al-Falq bicara tentang sihir, saya nangis. Saya melihat mereka memutar buhul, literally, di saat matahari terbenam atau ketika fajar mereka meniup buhul."

"Saya akhirnya dari penganut thao, sekarang selalu membaca doa-doa," kata Fontain. 


(ACF)