Yuk, Raih Keberkahan Ramadhan dengan Mengamalkan 10 Amalan Sunnah Ini

Siti Mahmudah - Ramadhan Puasa Amalan 07/04/2022
Ramadhan (Gambar oleh chiplanay dari Pixabay)
Ramadhan (Gambar oleh chiplanay dari Pixabay)

Oase.id - Puasa menurut bahasa, yakni menahan diri dari nafsu. Sedangkan, menurut istilah, yaitu menahan diri dari tiga hal yang membatalkan puasa, makan, minum dan menahan nafsu.

Sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183-184 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 183-184)

Rasul ﷺ juga bersabda:

“Setiap perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, selain puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberi balasannya.”

Halnya, amalan sunnah jika dikerjakan selama Ramadhan akan mendapat pahala lebih. Seperti apa dikatakan dalam Durratun Nashihin, bahwa puasa atau ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan adalah ibadah antara Tuhan dengan hambanya. Oleh karena itu, ibadah dan ketaatannya hanya diketahui Allah semata.

Nah, apa saja amalan sunnah yang bisa dilakukan selama puasa Ramadhan ini? 

Berikut Oase.id merangkum 10 amalan sunnah yang dapat dilakukan selama Ramadhan.

1. Mengakhirkan sahur

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ

Artinya: Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur. (Anas bin Malik RA)

2. Menyegerakan berbuka

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْر

Artinya: Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur. (Anas bin Malik RA)

3. Membaca doa berbuka puasa

Bacaan Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang." (HR Bukhari dan Muslim)

4. Mandi besar sebelum terbit fajar

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim)

5. Menjaga ucapan

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa

خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ

Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami)

7. Memperbanyak sedekah

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)

8. Memperbanyak i’tikaf di masjid

“Disunnahkan pada bulan Ramadan dan bulan yang lainnya sepanjang tahun. Telah shahih bahwa Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam beri’tikaf pada sepuluh (hari) terakhir di bulan Syawwal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Memperbanyak membaca Al-Qur’an

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Artinya: “Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” (HR. Muslim 1910)

10. Istiqamah dalam menjalankan ibadah

“Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku satu perkataan dalam Islam. Sehingga aku tidak lagi bertanya kepada seseorang selain engkau.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah: Saya beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah.” (HR. Muslim)

Sumber: Disarikan dari keterangan kitab Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in karya Syekh Muhammad ibn ‘Umar Nawawi al-Bantani


(ACF)