Meneladani Dakwah Ala Nabi Muhammad SAW

Octri Amelia Suryani - Dakwah Nabi Muhammad Saw 15/02/2022
Ustaz Das'ad Latif saat mengisi kultum di Metro TV (Foto: Dok. Medcom.id)
Ustaz Das'ad Latif saat mengisi kultum di Metro TV (Foto: Dok. Medcom.id)

Oase.id - Dakwah adalah menyeru, mengajak, serta memanggil manusia untuk meneladani Allah Swt sesuai dengan akidahnya. Dakwah bertujuan untuk mewujudkan hidup yang bahagia dunia dan akhirat.

Sebagai umat muslim hendaklah mensyukuri atas apa yang diberikan oleh Allah Swt serta Nabi Muhammad ﷺ. Karena segala yang ingin dilakukan telah memiliki pedoman yang benar dari-Nya. Salah satunya seperti melakukan dakwah. Nabi Muhammad ﷺ telah mencontohkan dakwah dengan berbagai cara, yakni secara lisan, tulisan, dan perbuatan.

Dalam berdakwah tentu memiliki beberapa cara agar apa yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik dan benar. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. An-Nahl Ayat 125:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Dalam ayat di atas ada tiga acara dalam menyampaikan dakwah, dengan cara al hikmah, al mau'izah al hasanah, dan al mujadalah billati hiya ahsan.

1. Al Hikmah yaitu menyampaikan dengan tegas, bijak, mengetahui tujuannya dan memahami siapa yang menjadi sasarannya.

2. Al Mau'izah al hasanah yaitu mencoba untuk meyakinkan masyarakat yang menjadi sasaran dengan cara yang baik serta dengan memberi nasehat dan contoh yang praktis.

3. Al Mujadalah billati hiya ahsan yaitu dengan cara berdialog sesuai kondisi orang yang menjadi sasaran, tentunya dengan cara yang baik pula.

Nabi Muhammad ﷺ dalam berdakwah juga tidak melupakan orang di sekelilingnya. Karena sasaran utama adalah dimulai dari orang terdekat.

Seperti yang tertulis dalam QS. Asy-Syu’ara Ayat 214:

وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ

Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.

Berdasarkan ayat ini, Rasulullah ﷺ diperintahkan untuk mendahulukan orang-orang terdekatnya. Seperti keluarga serta pengikut-pengikutnya yang setia.


(ACF)