Masjid Kompleks Djinguereber, Masjid Tertua di Mali yang Terbuat Dari Lumpur

N Zaid - Masjid 10/11/2023
Masjid Djinguereber
Masjid Djinguereber

Oase.id - Masjid tertua di Mali adalah Masjid Kompleks Djinguereber, yang terletak di kota Timbuktu. Masjid ini didirikan pada tahun 1327 oleh Al-Qadi Aqib ibn Mahmud ibn Umar, seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Andalusia, Spanyol.

Djinguereber adalah salah satu dari tiga masjid bersejarah di Timbuktu yang menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO. Masjid ini memiliki arsitektur yang khas dengan adanya tiang-tiang kayu yang menonjol dan atap yang terbuat dari jerami.

Timbuktu, yang terletak di bagian utara Mali, memiliki sejarah yang kaya sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan di daerah Sahel Afrika. Masjid Djinguereber adalah simbol penting dari warisan Islam dan sejarah intelektual di Timbuktu.

Masjid tersebut memiliki sejarah yang kaya dan panjang, dan menjadi salah satu landmark bersejarah yang penting di Afrika.

Masjid Djinguereber didirikan pada tahun 1327 oleh Al-Qadi Aqib ibn Mahmud ibn Umar, seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Andalusia, Spanyol. Timbuktu pada masa itu sedang berkembang menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di jantung Sahel, dan masjid ini menjadi simbol perkembangan intelektual dan spiritual di kota tersebut.

Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan Islam. Masjid di Timbuktu ini juga menjadi tempat berkumpulnya para ulama, pelajar, dan intelektual Muslim. Seiring waktu, Timbuktu menjadi pusat keilmuan dan perdagangan di Afrika Barat, menarik pelajar dari berbagai belahan dunia Muslim.

Masjid Djinguereber memiliki arsitektur yang unik dan khas. Dibangun dengan menggunakan lumpur setempat dan bahan bangunan tradisional, masjid ini memiliki tiang-tiang kayu yang menonjol dan atap yang terbuat dari jerami. Desain arsitekturalnya mencerminkan gaya arsitektur Sahel dan menjadi bagian dari identitas budaya kawasan tersebut.

Pada puncak kejayaannya, Timbuktu menjadi salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan terkemuka di Afrika. Masjid Djinguereber menjadi simbol kejayaan ini, mencerminkan hubungan antara agama, perdagangan, dan keilmuan yang berkembang di kota ini.

Bersama dengan dua masjid lainnya di Timbuktu (Masjid Sankore dan Masjid Sidi Yahya), Masjid Djinguereber diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1988. Pengakuan ini menegaskan pentingnya Timbuktu dalam sejarah Afrika dan dunia Islam.

Masjid Djinguereber terus menjadi pusat perhatian bagi para sejarawan, peneliti, dan wisatawan yang tertarik pada sejarah Islam di Afrika Barat.


(ACF)
TAGs: Masjid