Pentingnya Memudahkan tanpa Mempersulit

Octri Amelia Suryani - Hukum Islam Inspirasi Nabi Muhammad Saw 26/08/2022
Al-Quran (AhmadArdity_Pixabay)
Al-Quran (AhmadArdity_Pixabay)

Oase.id - Salah satu karakteristik Islam yang jarang disadari oleh umat muslim adalah "mempermudah". Dari awal telah diperlihatkan bahwa Allah tidak pernah mempersulit umat-Nya. Ini dapat dilihat misalnya dari penentuan rakaat salat yang telah melewati tahap negosiasi antara malaikat Jibril dan Allah Swt.

Islam ingin mempermudah umatnya dalam menjalankan kebenaran. Sehingga dengan kemudahan itu mereka dengan tidak keberatan dan bahagia untuk melaksanakannya.

Hal ini juga disebutkan dalam surah Surah Al-Hajj ayat 78:

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُم في الدِّين مِنْ حَرَجٍ

Artinya: Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.

Salah satu contohnya pada pelaksanaan puasa, terutama puasa Ramadan. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Dalam ayat di atas, Allah Swt tidak memaksa umatnya yang tidak mampu untuk melanjutkan puasanya. Allah telah mempersiapkan solusi bagi mereka yang memang tidak sanggup untuk melaksanakannya. 

Atas kemudahan ini, amalan-amalan dapat dilakukan. Bahkan Rasulullah ﷺ jika diberi dua pilihan, beliau memilih yang paling mudah, selama tidak mengandung dosa. 

Dari Anas bin Mali Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا

Artinya: Permudahlah dan jangan persulit, berilah buatlah mereka gembira dan jangan buat mereka lari. (Muttafaq 'Alaih)

Hadis ini merupakan arahan dari Rasulullah ﷺ untuk menemukan kemudahan dalam berbuat kebaikan. Buatlah mereka senang dan bahagia tanpa merasakan keberatan dalam berbuat kebaikan atau sampai lari dan enggan untuk melakukannya. 

Salah satu contoh Islam mempermudah umatnya dalam riwayat dari Anas bin Malik Radhiyallaahu 'Anhu berkata: “Ketika kami duduk di masjid bersama Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tiba-tiba datang seorang badui lalu kencing di masjid. Para sahabat Nabi menghardiknya, “Berhenti, berhenti.”

Lalu Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Jangan bentak dia, biarkan dia (jangan putus kencingnya).”

Lalu para sahabat membiarkan orang badui tadi menyelesaikan kencingnya. Kemudian Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya:

إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Artinya: Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh untuk buang air kecil atau buang kotoran. Masjid itu tempat untuk zikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, salat dan membaca Al-Qur`an.”

Dan beliau Shallallaahu 'Alaihi Wasallam berkata kepada para sahabat:

إِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ أَهْرِيقُوا عَلَيْهِ دَلْوًا مِنْ مَاءٍ أَوْ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ

Artinya: Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah bukan untuk mempersulit. Siramlah dengan satu ember air pada tempat kencingnya.” Lalu orang Badui tadi berkata, “Ya Allah rahmatilah aku dan Muhammad, dan jangan Engkau rahmati yang lain bersama kami.” Lalu Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Engkau telah menyempitkan yang luas.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam berdakwah Nabi ﷺ memberi teladan yang baik tanpa mempersulit umatnya. Hal ini dilakukan agar manusia tidak lari dari Islam dan meninggalkan kebenaran.

Seperti yang dilakukan orang badui yang memancing kemarahan para sahabat yang melihatnya. Namun, Nabi ﷺ melarang para sahabat untuk menghentikan kencingnya dan memarahinya, karena akan menimbulkan dampak yang lebih buruk.

Beliau perintahkan sahabatnya agar menyiram air kencing badui tersebut dengan air sehingga hilanglah najis. Dengan ini masalah najis air kencingnya sudah selesai.

Kemudian Nabi ﷺ memanggil orang badui tersebut menjelaskan dengan lembut tentang kedudukan masjid dan fungsinya sehingga badui tadi memahaminya. Sehingga ia bisa menerima kebenaran dengan lapang dada dan tidak lari dari kebenaran.


(ACF)