Pelatihan Konten Media Sosial untuk Penggerak Lokal dan Pemuda Desa di Subang

Siti Mahmudah - Komunitas Anak Muda Media Sosial 01/08/2022
Patriot Desa Kabupaten Subang Jawa Barat (Foto: Ist)
Patriot Desa Kabupaten Subang Jawa Barat (Foto: Ist)

Oase.id - Saat ini, teknologi terus mengalami perkembangan pesat. Misalnya perkembangan konten media sosial, seperti YouTube, instagram, Facebook, bahkan TikTok sudah banyak digunakan oleh instansi, baik pemerintah maupun swasta. Bahkan, sudah merambah ke ranah desa dengan ide-ide konten yang cukup menarik dan beragam.

Namun, karena keterbatasan pengetahuan dalam hal pengelolaan media sosial yang baik, maka penting untuk melakukan pelatihan konten media sosial untuk penggerak lokal desa. 

Patriot Desa Kabupaten Subang Jawa Barat memberikan pelatihan konten media sosial dan tata kelola desa untuk penggerak lokal desa di 11 Desa Kabupaten Subang pada Rabu (27/07/2022).

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para content creator desa dalam menginformasikan kabar baik desa, mampu membuat konten media sosial yang inovatif  dan kreatif, tumbuhnya kreatifitas dan kesadaran masyarakat  atau pemuda desa dalam membuat konten potensi desa. Kegiatan ini dinarasumberi oleh Yayasan Ekajaladri Nusantara, Komunitas YAKUKAMIAJA dan Patriot Desa Kabupaten Subang.

Adapun yang hadir dalam acara kolaborasi yang diinisiasi Patriot Desa adalah pemerintah desa Cibogo, penggerak lokal desa Kabupaten Subang, mahasiswa Universitas Subang, KKN Universitas Pendidikan Indonesia serta Patriot Desa dan Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Subang.

Pemateri pertama disampaikan oleh Yayasan Ekajaladri Nusantara terkait tata kelola desa, yakni keuangan desa, tugas pokok dan fungsi pemerintah desa, pengelolaan anggaran desa, pemberdayaan masyarakat termasuk mengenai RPJMDes dan RKPDes berikut tentang kewenangan pemerintah desa.

Ada lima cara dalam membuat konten di media sosial:

  1. Ide atau gagasan yang mau diangkat atau cerita yang mau dijadikan konten.
  2. Produksi atau proses penuangan cerita ke dalam bentuk audio-visual.
  3. Editing, yakni menyusun hasil dari pengembalian gambar atau audio dalam proses produksi. Bisa menggunakan handphone atau computer. 
  4. Posting. Proses posting ialah yang sudah melalui proses editing dan siap menjadi bahan untuk dipost.
  5. Maintenance atau memelihara dan menganalisis ulang konten yang sudah dibuat.

Sementara, “untuk memunculkan ide dalam membuat konten media sosial yang harus diperhatikan adalah ketika tiap muncul ide di kepala langsung ditulis, komparasikan ide dengan orang lian, amati komentar sosial media competitor dan apa yang sedang tren di media sosial, membuat riset market dan retake dari konten-konten yang sudah dibuat”, Ujar Zaki selaku narasumber Komunitas YAKUKAMIAJA.

Selanjutnya, Galuh Fujiawan selaku narasumber Patriot Desa Subang menyampaikan, dalam mengoptimalisasi media sosial perlu memanfaatkan audio-visual sebagai sarana publikasi. Mengapa demikian? agar lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman. 

Untuk memulainya, harus tahu dan mempersiapkan di mana lokasi pengambilan foto atau video, kapan waktu pelaksanaan pembuatannya, siapa saja pihak yang akan dilibatkan dalam pembuatan, apa saja objek yang akan masuk dalam produksi, bagaimana alur cerita, dan berapa lama durasi waktu pengambilan gambarnya.

Adapun alat yang digunkan adalah kamera, recorder, dan stabilizer. Kalau ingin membuat video harus mempersiapkan kamera atau handphone, tripod atau gorilla pod dan clip on. Selain itu penting untuk memperhatikan pencahayaan. Apakah menggunakan pengambilan angle, eye level, low angle, high angle, bird eye view, ataukah frog eye view. Selain pencahayaan, hal lainnya harus tahu metode pengambilan, baik secara wide atau long shot, medium shot, maupun close up shot.

Sementara, untuk editing atau pembuatan konten di media sosial bisa menggunakan mendownload aplikasi di smartphone atau pun laptop.
Selanjutnya, dalam membicarakan konten media sosial tidak lepas dari copywriting.

“Copywriting adalah naskah yang ditulis oleh seorang penulis naskah atau copywriter untuk memengaruhi atau mengajak pembaca lewat tulisan. Macam-macam copywriting terbagi menjadi tiga, yaitu AIDA (attention, interest, desire, action), PAS (problem, agitate, solution), BAB (before, after, bridge). 

Copywriting sangat penting dalam mendefinisikan sebuah gambar atau video. Hal yang perlu diperhatikan dalam copywriting agar jelas adalah harus tahu unsur-unsur 5W1H (what, who, when, where, why, how). Selanjutnya, struktur berita berupa judul, baris tanggal, teras berita dan isi berita dengan cara penyajian seperti piramida terbalik”, ucap Atef Fahrudin selaku narasumber Patriot Desa Subang.


(ACF)