Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Madura

Octri Amelia Suryani - Idulfitri Tradisi dan Budaya Lebaran Ketupat 06/05/2022
Salah seorang tengah menjajakan ketupat dagangannya (Foto: MI/Bary Fathahillah)
Salah seorang tengah menjajakan ketupat dagangannya (Foto: MI/Bary Fathahillah)

Oase.id - Suasana Lebaran Idulfitri tahun ini mesti sangat berkesan, setelah 2 tahun kita diributkan dengan musibah Covid-19. Selain hari raya Idulfitri, umat muslim juga akan menemui sajian khas Lebaran di tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat.

Lebaran ketupat ini biasanya disebut dengan hari raya kedua, yang jatuh pada sepekan setelah Idulfitri. Tetapi ketupat yang ditemui pada lebaran ketupat ini memiliki perbedaan pada ukuran. Yang mana ukuran ketupat pada lebaran kedua ini lebih kecil. Hal ini karena ketupat akan dibagi-bagikan sebagai hantaran kepada kerabat.

Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda dalam merayakan lebaran ketupat tersebut. Seperti halnya di daerah Madura. Masyarakat Madura mengenal Lebaran Ketupat dengan tradisi teater, yang berarti anter-anter.

Setiap tanggal 7 Syawal, masyarakat Madura akan mengolah hidangan berupa ketupat dan sajian pendampingnya seperti opor ayam atau ayam goreng. Setelah hidangan matang dan wangi, hidangan akan diletakkan di atas baki atau tampah kecil. Lalu, hidangan dibawa masuk ke dalam masjid untuk didoakan bersama setelah salat berjamaah.

Ketupat dan sajian-sajian lezat pendampingnya akan dibagi-bagi dan dikonsumsi secara beramai-ramai. Tradisi ini dilestarikan sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena sudah diberi kekuatan berpuasa Syawal selama enam hari lamanya.

Jika orang-orang di daerah lain menyajikan ketupat ketika hari raya Idulfitri, berbeda dengan masyarakat Madura. Di Madura, masyarakat baru menyajikan ketupat satu minggu setelah lebaran.


(ACF)