Jangan Terburu-buru Menghakimi Orang yang Bunuh Diri

Oase.id - Ketika mendengar kabar seseorang meninggal karena bunuh diri, banyak di antara kita yang spontan berkata, “Naudzubillah, dia pasti masuk neraka.”
Namun benarkah sesederhana itu?
Apakah Islam langsung menutup pintu ampunan bagi mereka yang mati dengan cara tragis seperti ini?
Dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal ShahihFiqih, Syekh Muhammad Al-Luhaidan menjelaskan dengan hati-hati: ya, bunuh diri adalah dosa besar, tetapi itu tidak otomatis menghapus kemungkinan ampunan Allah.
Bunuh Diri: Dosa Besar yang Diperingatkan Langsung oleh Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa siapa pun yang mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu, akan diazab dengan cara yang sama di Neraka.
“Siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka di Neraka kelak dia akan mengulanginya dengan hal itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, orang yang bunuh diri akan mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya.
Namun Syekh Al-Luhaidan menegaskan: hadis ini tidak menyebutkan bahwa pelaku bunuh diri akan kekal di Neraka. Sebab, kekekalan hanya berlaku bagi orang kafir yang mati dalam keadaan menolak iman, bukan bagi Muslim yang berdosa.
Syekh Al-Luhaidan mengingatkan, ketika mendengar kabar seseorang bunuh diri, jangan tergesa-gesa menghakimi.
"Ketika kamu mendengar kabar tentang seseorang yang bunuh diri, atau bunuh diri di hadapanmu, apakah engkau yang akan menghisabnya nanti di Hari Kiamat?," kata Syaikh.
Namun, pertanyaan apakah ia akan tetap abadi atau tidak di neraka, itu juga tidak diketahui. "Mungkin saja ia di neraka selama dua jam? Selama masih ada dosa yang ingin diazab Allah. Azab Allah tidak sama dengan Azab di dunia," ujar syaikh.
Pelajaran untuk Kita: Menjaga Hidup, Menjaga Harapan
Daripada menghakimi, Islam mengajarkan kita untuk mencegah keputusasaan.
Jika ada saudara atau teman yang tampak terpuruk, sedih, atau kehilangan arah, bantulah mereka dengan doa, empati, dan waktu.
Allah berfirman: “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Karena dalam Islam, harapan adalah bagian dari iman. Dan siapa pun yang masih punya iman — sekecil apa pun — tidak akan disia-siakan oleh Allah.
(ACF)