Detoksifikasi, Cara Sehat Turunkan Berat Badan

Phooby Kamaratih - Kesehatan 07/02/2020
Photo by Alexander Mils from Pexels
Photo by Alexander Mils from Pexels

Oase.id- Nyaris semua perempuan memimpikan tubuh ideal. Sebagian dari mereka bahkan menerapkan beragam pola diet demi mendapatkan ukuran dan bentuk badan yang dicita-citakan.

Hanya saja, tidak semua program diet cocok dijalani seseorang. Alih-alih bertubuh langsing, cara diet yang keliru malah berpotensi mengantarkan seseorang pada banyak keluhan, bahkan penyakit.

Program detoksifikasi bisa menjadi pilihan awal untuk melakukan diet secara sehat. Selain berpeluang mendapatkan tubuh ideal, detoks juga dipercaya mampu membersihkan racun yang mengendap di dalam tubuh. 

 

Cara kerja 

Dilansir dari Halodoc, racun yang tertinggal dalam tubuh terlalu lama akan menumpuk dan memicu gangguan kesehatan. Problem tersebut bisa berupa jerawat, sakit kepala, mudah lelah, dan sebagainya.

Melalui diet detoksifikasi, racun yang bersarang di dalam tubuh akan luruh hingga bersih. Jika sudah seperti itu, maka tubuh akan terhindar dari stres, ketidak-seimbangan hormon, serta kondisi inflamasi.

 

Diet detoks dilakukan dengan cara berpuasa dari jenis makanan olahan dan berlemak. Remaja yang melakukan program diet ini hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kadar serat tinggi. Hal ini bertujuan untuk menjaga usus dari racun yang mengendap karena keluar melalui proses pembuangan.

 

Makanan yang dianjurkan

Dalam menjalani diet detoks ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Di antaranya, buah-buahan dan sayur mayur yang mengandung serat tinggi.

Salah satu contohnya adalah lemon. Lemon merupakan sumber besar vitamin C yang membantu tubuh memproduksi glutathione, zat yang diperlukan untuk detoksifikasi hati. Lemon juga mengandung phytochemical yang disebut limonene. Unsur ini dipercaya mampu meningkatkan fase detoksifikasi hati dan membuang zat kimia yang bersarang dalam tubuh.

Sebuah studi meneliti efektivitas diet detoks lemon pada wanita Korea yang kelebihan berat badan. Hasilnya, diet ini berhasil secara signifikan mengurangi berat badan, BMI (Indeks Massa Tubuh), presentase lemak tubuh, rasio pinggang sampai pinggul, lingkar pinggang, penanda peradangan, resistensi insulin, dan tingkat leptin yang bersirkulasi dalam darah.

 

Efek samping 

Setiap program diet memiliki efek samping, begitu pun detoks. 

Efek samping dari diet detoks ialah kehilangan cairan karena berkurangnya persediaan karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Oleh sebab itu, penurunan berat badan diet detoks bisa berlangsung cepat. Berat badan yang menjalani diet detoks biasanya akan kembali semula begitu berhenti menjalani diet tersebut.  

Yang perlu dicatat, diet detoks ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil, menyusui, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes dan anemia.


(SBH)
TAGs: Kesehatan