Hindari Berlebihan, Nabi Anjurkan Sahabatnya Puasa Rajab

Fera Rahmatun Nazilah - Sahabat Nabi Muhammad 26/02/2020
Photo by Amber Clay from Pixabay
Photo by Amber Clay from Pixabay

Oase.id- Suatu ketika, Abdullah bin Al-Harits datang menemui Rasulullah Muhammad Saw. Tapi ia kemudian pergi.

Setahun berlalu, laki-laki bernasab Al-Bahili ini kembali mengunjungi Nabi Saw.  Namun kondisinya sudah sungguh berbeda. Kini, tubuhnya tampak layu dan kurus, bahkan hampir saja Rasulullah tak lagi mengenalinya.

“Wahai Rasulullah, apakah engkau tak mengenalku?” Tanya Al-Bahili.

“Siapa engkau?” Rasulullah Saw berusaha mengingat sosok di hadapannya.

“Aku Al-Bahili yang pernah mendatangimu di tahun pertama,” jawabnya.

“Apa yang telah mengubah keadaanmu? Padahal dulu tubuhmu amat elok,” Nabi kembali bertanya.

Baca: Sha'sha'ah, Sang Penyelamat Bayi Masa Jahiliyah

 

“Aku tidak makan kecuali malam (berpuasa) semenjak berpisah denganmu,” jawabnya.

“Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan Shabr (Ramadan) dan satu hari di setiap bulan.”

 

“Tambahkanlah untukku wahai Rasul, sesungguhnya aku kuat,” kata Al-Bahili.

“Kalau begitu, berpuasalah dua hari setiap bulan,” ujar Nabi.

“Tambahkanlah lagi, sesungguhnya aku kuat,” laki-laki itu kembali membujuk.

“Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap bulan,” kata Nabi.

“Tambahkanlah untukku, sesungguhnya aku kuat,” Al-Bahili belum juga puas.

“Kalau begitu, berpuasalah di bulan-bulan hurum (Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam),” kata Rasulullah Saw seraya memberi isyarat menggunakan ketiga jari-jarinya. Beliau menggenggamnya kemudian membukanya.

 

Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Abu Abu Daud dalam Sunan Abu Daud dan riwayat Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah.


(FER)