5 Langkah Atur Keuangan Rumah Tangga Selama Siaga Korona

Medcom.id - Keluarga 17/03/2020
Photo by Acharaporn Kamornboonyarush from Pexels
Photo by Acharaporn Kamornboonyarush from Pexels

Oase.id- Pascapemerintah mengumumkan pasien-pasien yang terinfeksi virus korona, sejumlah masyarakat langsung panik. Mereka menyerbu pasar dan swalayan untuk membeli barang dengan tidak wajar.

Melihat fenomena ini, Perencana Keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie menganggap wajar adanya kepanikan tersebut. Namun kepanikan itu tidak boleh terlalu lama.

Dilansir dari Medcom.id, Prita menyarankan, masyarakat harus lebih tenang dalam menyikapi kondisi ini. Yang pasti, harus bisa membuat manajemen keuangan yang baik, khususnya mengenai keuangan rumah tangga. 
Jangan sampai, adanya pandemi ini justru mengacaukan keuangan.

Menurut Prita, mengatur keuangan sangat penting dalam menghadapi situasi seperti ini. Selain itu, untuk sekarang ini lebih baik melakukan transaksi dengan cara nontunai dan meminimalisir penggunaan uang fisik.
 
"Paling, secara teknik saja sekarang lebih baik menggunakan cashless," kata Prita, Selasa, 17 Maret 2020.

Prita juga menambahkan, perekonomian Indonesia memang saat ini sedang diuji. Oleh karena itu, memperkokoh pondasi keuangan rumah tangga harus segera dilakukan.
 
"Ada banyak antisipasi yang perlu kita siapkan untuk menyikapi gejolak perekonomian," ujarnya.
 
Berikut tips dalam mengatur keuangan rumah tangga;

 

Evaluasi sumber penghasilan

Evaluasi sumber penghasilan menjadi sangat penting dilakukan saat ini. Memang benar, tidak semua pekerjaan akan terdampak virus korona. Akan tetapi, jika pekerjaan Anda memungkinkan terdampak langsung wabah virus korona, maka anggaran rumah tangga wajib dievaluasi.

 

Hitung ulang bujet rumah tangga

Waspadalah jika perusahaan tempat bekerja ternyata terkena imbas virus korona. Evaluasi anggaran rumah tangga, seperti menghitung ulang kenaikan-kenaikan biaya berasal dari setiap posnya.

 

Perbesar saldo dana darurat

Setelah menghitung ulang bujet rumah tangga, prioritaskan untuk memperkokoh likuiditas uang tunai yang kita miliki.

Untuk yang berstatus karyawan, besar saldo darurat sebaiknya 3 kali dari pengeluaran rutin bulanan. Sementara untuk freelancer dan memiliki usaha disarankan untuk memiliki dana darurat hingga 12 kali pengeluaran rutin bulanan.

Penggunaan dana darurat ini akan sangat bermanfaat untuk menambah biaya kesehatan.
 

Prioritaskan pos kesehatan

Saat membuat bujet rumah tangga, lebih baik menambah alokasi pos kesehatan. Anggaran pos kesehatan bisa digunakan untuk membeli minuman, makanan, atau suplemen untuk menjaga imunitas.

 

Hindari pembelian barang konsumsi dengan pinjaman
 
Tunda keinginan berbelanja atau melakukan pembelian yang bukan prioritas utama. Apalagi, jika pembeliannya dengan cara mencicil. 

Hindari dulu pembelian ini selama beberapa bulan ke depan agar tidak ada kewajiban selain cicilan wajib.


(SBH)
TAGs: Keluarga