Ini 5 Fakta Menarik Zaid bin Tsabit, Juru Tulis Rasulullah SAW

Oase.id - Zaid bin Tsabit (atau Zayd ibn Thābit) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang namanya sangat melekat dengan usaha pengumpulan Al-Qur’an dan penulisan wahyu. Berikut lima fakta penting tentang dirinya:
1. Penulis Wahyu dan Juru Tulis Rasulullah ﷺ
Zaid dikenal sebagai salah satu juru tulis wahyu Nabi ﷺ. Ketika wahyu diturunkan, beliau ditugaskan untuk mencatatnya pada pelepah kurma, tulang hewan, kulit, dan media lain agar wahyu tetap terjaga.
Selain itu, Nabi ﷺ memintanya mempelajari bahasa Yahudi (Ibrani) dan bahasa Suryani agar bisa menerjemahkan surat dari kalangan Yahudi serta menulis surat-surat diplomatik atas nama Rasulullah.
2. Memimpin Kompilasi Mushaf Al-Qur’an
Setelah wafatnya Nabi ﷺ, terjadi kekhawatiran bahwa sebagian hafalan Al-Qur’an bisa hilang terutama setelah banyak sahabat penghafal gugur dalam pertempuran. Umar bin Khattab mendorong kalifah Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu buku tunggal. Zaid bin Tsabit kemudian dipilih sebagai pemimpin tim kompilasi Al-Qur’an.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan, Zaid juga diberi tugas menyusun beberapa salinan standar mushaf untuk disebarkan ke berbagai wilayah guna menyatukan bacaan dan mencegah perbedaan teks.
3. Kepiawaian Linguistik & Hafalan Qur’an
Sejak muda, Zaid menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Diceritakan bahwa ketika diperkenalkan kepada Nabi ﷺ, ia mampu membaca dan menghafal sekitar 17 surah dengan baik.
Ia juga mampu mempelajari bahasa asing dengan cepat, seperti Ibrani dan Suryani, dalam kurun waktu relatif singkat.
Karena kefasihannya dalam Al-Qur’an, Zaid menjadi rujukan dalam menjelaskan wahyu dan memperbaiki bacaan yang keliru.
4. Jabatan & Peran Publik di Era Khalifah
Zaid bin Tsabit dipercaya memegang berbagai amanah penting dalam pemerintahan Islam, terutama pada era Abu Bakar, Umar, dan Utsman:
Menduduki posisi sebagai bendahara dan pengurus Baitul Maal (keuangan negara)
Di saat khalifah pergi haji, Zaid sempat diangkat sebagai wakil atau pemangku pengurusan di Madinah.
Dalam kasus warisan (faraidh), Zaid disebut sebagai salah satu ilmuwan yang paling menguasai bidang tersebut. Dalam suatu riwayat, Nabi ﷺ bersabda bahwa “umatku yang paling ahli ilmu faraidh adalah Zaid bin Tsabit.”
5. Kesetiaan & Kejujuran dalam Tugas Agung
Dalam menjalankan tugas monumental seperti mengumpulkan Al-Qur’an, Zaid melakukannya dengan kehati-hatian tinggi. Ia memverifikasi setiap potongan wahyu baik dari catatan tertulis maupun dari ingatan para penghafal.
Ketika Utsman menyuruh menyalin mushaf sebagai versi standar, Zaid memimpin proses tersebut tanpa memaksakan dirinya tetapi dengan tanggung jawab penuh agar tulisan dan susunannya tepat dan sah.
(ACF)