Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir, Sendiri dan Berjamaah

Siti Mahmudah - Ramadhan Salat Witir Salat Tarawih 02/04/2022
Salat Dhuha (Photo by Gabby K from Pexels)
Salat Dhuha (Photo by Gabby K from Pexels)

Oase.id - Salat tarawih dan salat witir merupakan salat sunah yang dapat dikerjakan secara sendiri dan berjamaah pada waktu malam hari sepanjang bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaannya adalah setelah salat Isya hingga menjelang salat subuh.

Salat Tarawih

Jumlah rakaat dalam melaksanakan salat tarawih biasa berbeda-beda. Ada yang melaksanakannya dalam 8 rakaat, dan ada sebagian umat yang melaksanakan salat tarawih dalam 20 rakaat.

Lantas, manakah jumlah rakaat yang benar dalam melaksanakan salat tarawih? Jawabannya, dua-duanya benar. Karena, masing-masing memiliki dalil yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sementara perintah salat tarawih didasari oleh salah satu sabda Rasulullah ﷺ yang hadisnya diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Muslim dan lainnya.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau."

Bacaan Niat Salat Tarawih (berjamaah)

“Ushalli sunnatat taraawiihii arba’a rakaatin mustaqbilal qiblati adaan (makmuman/imaaman) lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat salat sunah tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai (makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Bacaan Niat salat tarawih (sendiri)

“Ushalli sunnatat taraawiihii rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta’ala.”

Salat Witir 

Sementara itu, Salat witir menjadi penutup dari ibadah qiyamul lail seperti salat tahajud, salat hajad, dan lainnya. Salat witir dilaksanakan dengan jumlah rakaat ganjil, yakni bisa satu rakaat, tiga rakaat hingga maksimal 11 rakaat.

Meskipun termasuk salat sunah, Rasul menganjurkan melaksanakan salat witir. Karena, ibadah yang biasa dilakukan Rasulullah semasa hidupnya. Sebagimana hadis riwayat An-Nasa’i dan Tirmidzi.

“Witir bukan keharusan seperti salat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunah yang biasa dilakukan Rasulullah ﷺ.” (HR. An-Nasa’i dan Tirmidzi)

Bacaan Niat salat witir 3 rakaat (berjamaah)

"Ushalli sunnatal witri tsalaasa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan (makmuman/imaaman) lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat salat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai (makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Bacaan Niat salat witir 3 rakaat (sendiri)

"Ushalli sunnatal witri tsalaasa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’ala."

Artinya: "Saya berniat salat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala."

Bacaan Niat salat witir 1 rakaat (berjamaah)

“Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan (makmuman/imaman) lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai (makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Bacaan Niat salat witir 1 rakaat (sendiri)

“Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Majmu Syarah Muhadzdzab karya Syekh Abu Zakaria Muhyiddin an-Nawawi


(ACF)