10 Masjid Tertua di Eropa Timur yang Menakjubkan
Oase.id - Selama periode Kesultanan Utsmaniyah (abad ke 7-13), keberadaan Islam semakin memperluas di wilayah Balkan. Kesultanan Utsmaniyah mendominasi sebagian besar kawasan ini, termasuk bagian-bagian dari Yunani, Bulgaria, Rumania, dan Serbia. Kota-kota seperti Sarajevo di Bosnia dan Herzegovina menjadi pusat-pusat kehidupan Muslim.
Masuknya Islam ke Eropa Timur ditandai dengan keberadaan masjid-masjid, yang sebagaian masih bisa kita jumpai hari ini.
Di bawah ini adalah daftar sepuluh masjid yang dikenal sebagai salah satu yang tertua di Eropa Timur:
Masjid Haji Berket, Bulgaria (abad ke-15)
Masjid Haji Berket, juga dikenal sebagai Dzhumaya Mosque, terletak di Plovdiv, Bulgaria. Masjid Haji Berket dibangun pada abad ke-15 oleh seorang peziarah Muslim bernama Haji Berket. Tanggal pasti pembangunan masjid ini mungkin sulit dipastikan, tetapi beberapa sumber menunjukkan bahwa konstruksi dimulai pada tahun 1363 dan selesai pada tahun 1364.
Masjid Grand Husseini, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina (abad ke-16)
Masjid Grand Husseini dibangun pada abad ke-16 oleh seorang penguasa dan filantropis Ottoman bernama Gazi Husrev-beg. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1530 dan selesai pada tahun 1531.
Gazi Husrev-beg adalah seorang komandan militer yang berhasil merebut Sarajevo dari Kekaisaran Hongaria pada tahun 1462. Selama masa pemerintahannya, dia dikenal sebagai pemimpin yang adil dan dermawan, memberikan banyak sumbangan kepada pembangunan dan perkembangan kota Sarajevo.
Masjid Ibrahim Pasha, Razgrad, Bulgaria (abad ke-15)
Didirikan pada tahun 1530-an, masjid ini dinamai sesuai dengan nama pendirinya, Ibrahim Pasha, yang memainkan peran penting dalam sejarah wilayah tersebut.
Masjid Khan Jami, Kazan, Rusia (abad ke-18)
Masjid Khan Jami di Kazan, Rusia, adalah salah satu monumen bersejarah yang menarik dengan arsitektur yang indah dan kehadiran sejarah yang panjang. Berikut adalah sejarah singkat dari Masjid Khan Jami:
Masjid Khan Jami dibangun pada awal abad ke-18, tepatnya pada tahun 1766-1770, di bawah pemerintahan Catherine the Great, Kaisar Rusia yang berkuasa. Ini adalah salah satu dari sedikit masjid yang bertahan di Rusia selama periode itu.
Arsitektur Masjid Khan Jami mencerminkan gaya arsitektur Islam dan eklektik yang mencampurkan unsur-unsur tradisional dan motif Asia Tengah dengan pengaruh lokal Rusia. Masjid ini memiliki kubah emas yang menonjol dan menara dengan ornamen khas.
Masjid Arslanagića, Banja Luka, Bosnia dan Herzegovina (abad ke-16)
Muslim bernama Arslanagića Husein. Pembangunan masjid ini mencerminkan periode keberadaan Kesultanan Utsmaniyah di wilayah Balkan, termasuk Bosnia.
Arsitektur Masjid Arslanagića mencerminkan gaya arsitektur Ottoman yang khas. Masjid ini memiliki kubah yang menonjol dan menara dengan ornamen artistik. Arsitektur masjid ini menjadi bukti warisan sejarah Ottoman di Bosnia.
Masjid Gazi Husrev-beg, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina (abad ke-15)
Masjid Gazi Husrev-beg dibangun pada tahun 1530 oleh Gazi Husrev-beg, seorang pasha dan gubernur Kesultanan Utsmaniyah yang juga dikenal sebagai tokoh penting di dunia Islam. Gazi Husrev-beg memainkan peran besar dalam pengembangan Sarajevo selama masa pemerintahannya.
Arsitektur Masjid Gazi Husrev-beg mencerminkan gaya arsitektur Ottoman Utsmaniyah klasik. Masjid ini memiliki kubah yang indah, menara, dan halaman terbuka yang dihiasi dengan ornamen artistik. Desain masjid ini menciptakan atmosfer yang khusyuk dan indah.
Masjid Osman Pazvantoglu Vidin Bulgaria (abad-18)
Masjid ini dibangun pada abad ke-18 oleh Osman Pazvantoglu, seorang pasha Ottoman keturunan Serbia yang memainkan peran penting selama masa pemerintahan Ottoman di wilayah tersebut. Osman Pazvantoglu memimpin gerakan pemberontakan melawan Kesultanan Ottoman pada masa itu.
Masjid ini mencerminkan arsitektur Ottoman klasik dengan kubah dan menara yang mencolok. Bangunannya didominasi oleh elemen-elemen tradisional dari seni dan arsitektur Islam.
Masjid Akhmad Kadyrov, Grozny, Chechnya, Rusia (abad ke-19)
Meskipun lebih baru dibandingkan beberapa masjid lain dalam daftar ini, masjid ini dibangun pada abad ke-19 dan dianggap sebagai salah satu yang paling megah di Eropa Timur.
Masjid Tatar, Wilno (Vilnius), Lituania (abad ke-15)
Masjid ini dibangun pada tahun 1550 oleh komunitas Muslim Tatar yang tinggal di Vilnius. Masjid ini merupakan hasil dari kerja sama antara Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Polandia-Lituania pada masa itu.
Arsitektur Masjid Tatar mencerminkan gaya arsitektur Islam dan Tatar. Meskipun masjid ini relatif kecil, bangunannya memiliki karakteristik arsitektur Timur Tengah dengan kubah dan menara.
Masjid Süleymaniye, Rhodos, Yunani (abad-15)
Masjid ini juga dikenal sebagai Mesjid Murad Reis dan terletak di bagian tua kota Rhodes (Rhodes Town). Bangunan ini awalnya adalah gereja Bizantium yang kemudian diubah menjadi masjid setelah penaklukan Rhodes oleh Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1522. Mesjid Süleymaniye didedikasikan untuk Sultan Süleyman yang Agung.
Masjid ini mencerminkan arsitektur Ottoman dengan kubah dan menara. Setelah Pengepungan Rhodes oleh Kesultanan Utsmaniyah, beberapa bangunan Kristen diubah menjadi masjid oleh penguasa Ottoman.
Di dalam masjid, Anda dapat melihat elemen-elemen arsitektur yang khas, seperti kaligrafi Arab dan ornamen-ornamen artistik. Interior masjid ini menciptakan atmosfer yang tenang dan religius.
Sebagian besar masjid ini memiliki keindahan arsitektur yang memukau dan menyimpan jejak sejarah Islam di Eropa Timur. Seiring waktu, beberapa masjid telah mengalami renovasi atau rekonstruksi, tetapi mereka tetap menjadi bagian integral dari warisan sejarah dan budaya di wilayah tersebut.
(ACF)