Otoritas Masjidil Haram Menetapkan Pintu Bagi Jamaah Umrah

N Zaid - Arab Saudi 12/03/2024
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah menetapkan pintu khusus di Masjidil Haram untuk menerima jamaah umrah selama bulan suci Ramadhan tahun ini.

Pihak administrasi pintu, bekerja sama dengan otoritas keamanan di masjid, telah membuka 210 pintu untuk mencegah sesak napas dan kepadatan yang berlebihan.

Pintu masuk dan keluar Masjidil Haram telah dijaga oleh pihak berwenang, dengan fokus mengakomodasi individu berkebutuhan khusus.

Inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan lembaga pemerintah yang bekerja di Masjidil Haram.

Pihak berwenang mengatakan kepada Arab News bahwa jamaah umrah diperbolehkan menggunakan berbagai pintu masuk, termasuk Gerbang Raja Abdulaziz, Gerbang Raja Fahd, Gerbang Umrah, Gerbang Salam, dan pintu 85-93 di lantai dasar kecuali 88.

Selain itu, mereka dapat menggunakan Tangga Ajyad, Jembatan Ajyad, Tangga Shubaika 65-66, Tangga Raja Fahd 91-92, tangga 84, perlintasan samping 78-80 untuk keluar, tangga 74, tangga biasa 71, 73, 85, 88, Raja Fahd tangga, dan pintu 75-77, 81-83.

Tangga Shubaika disediakan untuk keadaan darurat bersama dengan Gerbang Raja Abdulaziz.

Di lantai satu, jamaah dapat menggunakan Gerbang Raja Fahd, Gerbang Umrah, Gerbang Zubair, Jembatan Ajyad, Jembatan Shubaika, Jembatan Othman, lift Gerbang Raja Fahd.

Di lantai dua dapat menggunakan lift Tangga Al-Arqam, lift Gerbang Umrah, lift Tangga Ajyad, lift Tangga Marwa, dan atap untuk penyandang disabilitas.

Pihak berwenang telah menetapkan pintu dan pintu masuk khusus bagi perempuan untuk mengakses ruang salat perempuan.

Selain itu, terdapat pintu masuk khusus untuk individu berkebutuhan khusus, seperti Gerbang Al-Salam, Gerbang Raja Abdullah, dan lift Tangga Marwa.

Tugas utama petugas pintu dan penjaga di setiap pintu adalah mencegah masuknya tas dan koper, melarang semua makanan kecuali kopi dan kurma, membatasi kamera tanpa izin, dan mengatur kerumunan.

Di atas pintu ada tanda-tanda dengan informasi penting. Misalnya, ada tanda yang menyatakan bahwa Masjidil Haram penuh dan tidak boleh ada orang yang masuk, dan ada tanda berwarna hijau yang berarti boleh masuk ke dalam Masjidil Haram.

Sebaiknya catat nomor gerbang agar jamaah dapat dengan mudah menemukan jalan pulang.

Pemuda dan pria Saudi selalu hadir di pintu masuk Masjidil Haram. Mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk memandu pengunjung dan peziarah, memastikan mereka dapat bergerak dengan mudah dan menemukan rute tercepat.

Mereka fasih dalam berbagai bahasa dan tersedia di setiap pintu untuk membantu mereka yang tersesat. Tujuan utama mereka adalah untuk memastikan bahwa setiap orang dapat melakukan ritual mereka tanpa kesulitan apapun.

Adel Al-Nimri, seorang sejarawan dari Makkah, menyebutkan bahwa Masjidil Haram mengalami berbagai perubahan desain dan struktur sepanjang periode yang berbeda. Jumlah dan ukuran pintunya juga berubah seiring waktu. Perkembangan awal ciri khasnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 17 H (638 M) ketika Omar bin Al-Khattab berkuasa.

Ia menambahkan, pintu Masjidil Haram pada awalnya tidak memiliki metode konstruksi tradisional seperti pintu. Mereka mewakili ujung gang dan jalan yang menghadap mataf pada saat itu dan dikenal sebagai pintu Masjidil Haram di Makkah.

Ia menambahkan, dahulu pintu masuk dan keluar Makkah ditandai dengan pintu-pintu masyarakat Makkah dan rumahnya, terutama di sisi barat, timur, dan selatan.

Orang-orang akan membuka pintu mereka dan menuju Masjidil Haram dan Ka'bah Suci. Pada masa pemerintahan Omar bin Al-Khattab, karena bertambahnya jumlah umat Islam pasca penaklukan Islam, bangunan Masjidil Haram menjadi terlalu kecil, sehingga Omar bin Al-Khattab membeli rumah-rumah di sekitarnya.

Tembok pertama di sekeliling Masjidil Haram dibangun pada masa pemerintahan Omar bin Al-Khattab, dan kemudian ditambahkan pintu. Bentuk arsitektur pintunya berasal dari masa pemerintahan Otsman bin Affan, dan dalam beberapa catatan, pada era Abdullah bin Al-Zubayr. Oleh karena itu, Masjidil Haram mengambil desain perkotaan yang kohesif yang menampilkan atap dan dua sisi menyerupai pintu di zaman modern.(arabnews)


(ACF)
TAGs: Arab Saudi